medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi sejumlah anggota DPR yang rajin turun ke lapangan mencari informasi terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber waras.
Ahok tidak ingin berprasangka buruk dengan menuding langkah dewan itu sebagai manuver politik.
"Enggak ada (manuver politik). Malah DPR sekarang lebih rajin, bagus. Terima kasih mereka lebih rajin," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/4/2016).
Ahok juga tidak peduli dengan banyaknya anggota DPR yang ikut campur dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Sumber Waras. "Dia (dewan) mau kunjungan ke langit, ke akhirat, mau loncat dari Monas. Aku enggak mau pusing," kata Ahok.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyambangi RS Sumber Waras kemarin. Dia bermaksud meninjau langsung letak pasti posisi Sumber Waras. Apakah di Jalan Tomang atau di Jalan Kiai Tapa.
Tak hanya Fadli, ada 10 anggota DPR yang mendatangi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kemarin. Wakil rakyat itu menyebut kerugian Pemprov DKI sebenarnya Rp173 miliar bukan Rp 191 miliar.
Menanggapi penurunan potensi kerugian negara itu, Ahok hanya tertawa. "Hehehehe...enggak tahu lah saya," kata Ahok.
Sekadar catatan kasus Sumber Waras pertama kali ditemukan dalam Laporan Hasil Peneriksaan (LHP) BPK pada APBD Perubahan 2014. Saat itu Pemprov DKI membeli lahan Rumah Sakit Sumber Waras sekitar Rp750 miliar. BPK menilai ada indikasi Pemprov membeli lahan tersebut melebihi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Sebelumnya, Kepala Direktorat Utama Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara BPK RI Bahtiar Arif mengatakan, pembelian tanah oleh Pemprov DKI mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp191,33 miliar. Padahal, pihaknya telah merekomendasikan Pemprov DKI membatalkan pembelian tanah itu.
Pemprov DKI Jakarta membeli tanah RS Sumber Waras dari Yayasan Sumber Waras NJOP sekitar Rp20 juta per meter per segi. Menurut BPK, NJOP tanah RS Sumber Waras hanya Rp 7 juta per meter per segi.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi sejumlah anggota DPR yang rajin turun ke lapangan mencari informasi terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber waras.
Ahok tidak ingin berprasangka buruk dengan menuding langkah dewan itu sebagai manuver politik.
"Enggak ada (manuver politik). Malah DPR sekarang lebih rajin, bagus. Terima kasih mereka lebih rajin," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/4/2016).
Ahok juga tidak peduli dengan banyaknya anggota DPR yang ikut campur dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Sumber Waras. "Dia (dewan) mau kunjungan ke langit, ke akhirat, mau loncat dari Monas. Aku enggak mau pusing," kata Ahok.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyambangi RS Sumber Waras kemarin. Dia bermaksud meninjau langsung letak pasti posisi Sumber Waras. Apakah di Jalan Tomang atau di Jalan Kiai Tapa.
Tak hanya Fadli, ada 10 anggota DPR yang mendatangi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kemarin. Wakil rakyat itu menyebut kerugian Pemprov DKI sebenarnya Rp173 miliar bukan Rp 191 miliar.
Menanggapi penurunan potensi kerugian negara itu, Ahok hanya tertawa. "Hehehehe...enggak tahu lah saya," kata Ahok.
Sekadar catatan kasus Sumber Waras pertama kali ditemukan dalam Laporan Hasil Peneriksaan (LHP) BPK pada APBD Perubahan 2014. Saat itu Pemprov DKI membeli lahan Rumah Sakit Sumber Waras sekitar Rp750 miliar. BPK menilai ada indikasi Pemprov membeli lahan tersebut melebihi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Sebelumnya, Kepala Direktorat Utama Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara BPK RI Bahtiar Arif mengatakan, pembelian tanah oleh Pemprov DKI mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp191,33 miliar. Padahal, pihaknya telah merekomendasikan Pemprov DKI membatalkan pembelian tanah itu.
Pemprov DKI Jakarta membeli tanah RS Sumber Waras dari Yayasan Sumber Waras NJOP sekitar Rp20 juta per meter per segi. Menurut BPK, NJOP tanah RS Sumber Waras hanya Rp 7 juta per meter per segi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)