medcom.id, Jakarta: Memasuki musim hujan, warga kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi air. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya Kali Ciliwung saat debit air di Bendung Katulampa, Bogor, tinggi karena hujan.
Warga RT 15/RW 010 Kelurahan Bukit Duri, Husen, mengungkapkan, dirinya selalu berkoordinasi dengan penjaga Bendung Katulampa Bogor, penjaga pintu air di Depok, dan Dinas PU Provinsi Jawa Barat untuk mengetahui ketinggian air. Koordinasi biasa dilakukan tiga kali sehari.
"Selain Katulampa, kita koordinasi di bendungan Depok dan pintu air Manggarai," kata Husen ditemui di rumahnya di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2015).
Dirinya mengungkapkan, jika ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 100 cm, atau di Depok mencapai 130-150 cm, maka dirinya akan langsung memperingatkan warga di bantaran kali Ciliwung untuk segera mengungsi.
"Kita sudah suruh waspada di atas 100, kita sudah antisipasi warga yang di samping kali kalau tinggi air di Depok 130-150 cm," ungkap Husen.
Husen menjelaskan, ketinggian normal permukaan air di Bendung Katulampa yaitu 30-40 cm dan bendungan Depok yaitu 50-60 cm. Jika ketinggian air melebihi batas normal, maka kemungkinan besar pemukiman warga di bantaran kali Ciliwung akan terendam.
"Tadi air memang naik lagi, koordinasi terakhir jam 8 ketinggian air disana (Katulampa) 50 cm. Tapi udah surut lagi," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Memasuki musim hujan, warga kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi air. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya Kali Ciliwung saat debit air di Bendung Katulampa, Bogor, tinggi karena hujan.
Warga RT 15/RW 010 Kelurahan Bukit Duri, Husen, mengungkapkan, dirinya selalu berkoordinasi dengan penjaga Bendung Katulampa Bogor, penjaga pintu air di Depok, dan Dinas PU Provinsi Jawa Barat untuk mengetahui ketinggian air. Koordinasi biasa dilakukan tiga kali sehari.
"Selain Katulampa, kita koordinasi di bendungan Depok dan pintu air Manggarai," kata Husen ditemui di rumahnya di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2015).
Dirinya mengungkapkan, jika ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 100 cm, atau di Depok mencapai 130-150 cm, maka dirinya akan langsung memperingatkan warga di bantaran kali Ciliwung untuk segera mengungsi.
"Kita sudah suruh waspada di atas 100, kita sudah antisipasi warga yang di samping kali kalau tinggi air di Depok 130-150 cm," ungkap Husen.
Husen menjelaskan, ketinggian normal permukaan air di Bendung Katulampa yaitu 30-40 cm dan bendungan Depok yaitu 50-60 cm. Jika ketinggian air melebihi batas normal, maka kemungkinan besar pemukiman warga di bantaran kali Ciliwung akan terendam.
"Tadi air memang naik lagi, koordinasi terakhir jam 8 ketinggian air disana (Katulampa) 50 cm. Tapi udah surut lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)