Jakarta: Antusiasme masyarakat mendonorkan darah kembali naik seiring turunnya level PPKM di DKI Jakarta menjadi PPKM level 1. Namun Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Rustam Effendi mengaku, masih kekurangan stok kantong darah untuk memenuhi permintaan.
"Permintaan darah dalam satu bulan kemarin 57.000, yang bisa dipenuhi hanya 40.000," kata Rustam dalam tayangan Metro Siang, di Metro TV, Selasa, 9 November 2021.
Rustam menyebut hal yang sama juga terjadi pada permintaan plasma konvalesens. Permintaan 7.000 yang dapat dipenuhi hanya sekitar 3.400.
Setelah sempat krisis kantong darah, kini kantor PMI DKI Jakarta di Jalan Kramat Raya Senen, Jakarta Pusat, mulai ramai didatangi pendonor. Namun jumlah pendonor yang mencapai 400 hingga 800 belum dapat memenuhi permintaan 1.000 kantong darah per hari.
Kendala yang dialami PMI DKI salah satunya adalah belum bisa menggelar donor darah secara massal di sejumlah instansi. Sehingga pendonoran hanya dilakukan dengan skala kecil di kantor PMI DKI. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Antusiasme masyarakat
mendonorkan darah kembali naik seiring turunnya level
PPKM di DKI Jakarta menjadi PPKM level 1. Namun Ketua Palang Merah Indonesia (
PMI) Rustam Effendi mengaku, masih kekurangan stok kantong darah untuk memenuhi permintaan.
"Permintaan darah dalam satu bulan kemarin 57.000, yang bisa dipenuhi hanya 40.000," kata Rustam dalam tayangan Metro Siang, di Metro TV, Selasa, 9 November 2021.
Rustam menyebut hal yang sama juga terjadi pada permintaan plasma konvalesens. Permintaan 7.000 yang dapat dipenuhi hanya sekitar 3.400.
Setelah sempat krisis kantong darah, kini kantor PMI DKI Jakarta di Jalan Kramat Raya Senen, Jakarta Pusat, mulai ramai didatangi pendonor. Namun jumlah pendonor yang mencapai 400 hingga 800 belum dapat memenuhi permintaan 1.000 kantong darah per hari.
Kendala yang dialami PMI DKI salah satunya adalah belum bisa menggelar donor darah secara massal di sejumlah instansi. Sehingga pendonoran hanya dilakukan dengan skala kecil di kantor PMI DKI. (
Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)