medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mensinyalir DKI akan menggunakan anggaran 2014 setahun mendatang. Pasalnya, pemerintah dan dewan tidak sepaham dalam melihat RAPBD 2015.
"Hari ini harus diterima apakah perda, apakah pergub. Tapi semalam, kami kontak dengan Ketua DPRD (Prasetyo Edi Marsudi) arahnya mungkin ke Pergub," kata Tjahjo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/3/2015).
"Pak Marsud juga sudah telepon saya Jumat, tidak ada kesepahaman yang harus disamakan sehingga mungkin pergub," sambungnya.
Tjahjo mengakui, tak ambil pusing apakah DKI menggunakan anggaran 2014 atau 2015. "Bagi kami enggak ada masalah, yang penting anggaran DKI jangan tersandera," tegasnya.
Menurutnya, anggaran belanja sangat penting mengingat pegawai pemprov dan pegawai lainnya menggantungkan nasib dari APBD.
Begitu juga perencanaan program pendidikan, infrastruktur pengendalian macet dan banjir, kesehatan dan pembangunan rumah susun yang harus dioptimalkan.
medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mensinyalir DKI akan menggunakan anggaran 2014 setahun mendatang. Pasalnya, pemerintah dan dewan tidak sepaham dalam melihat RAPBD 2015.
"Hari ini harus diterima apakah perda, apakah pergub. Tapi semalam, kami kontak dengan Ketua DPRD (Prasetyo Edi Marsudi) arahnya mungkin ke Pergub," kata Tjahjo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/3/2015).
"Pak Marsud juga sudah telepon saya Jumat, tidak ada kesepahaman yang harus disamakan sehingga mungkin pergub," sambungnya.
Tjahjo mengakui, tak ambil pusing apakah DKI menggunakan anggaran 2014 atau 2015. "Bagi kami enggak ada masalah, yang penting anggaran DKI jangan tersandera," tegasnya.
Menurutnya, anggaran belanja sangat penting mengingat pegawai pemprov dan pegawai lainnya menggantungkan nasib dari APBD.
Begitu juga perencanaan program pendidikan, infrastruktur pengendalian macet dan banjir, kesehatan dan pembangunan rumah susun yang harus dioptimalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)