Jakarta: Jalur sepeda terproteksi di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, ditargetkan segera rampung. Jalur sepeda dibangun sepanjang 11,2 kilometer (km) dengan lebar dua meter.
"Direncanakan akhir Maret 2021 nanti sudah jadi," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lewat akun Instagram pribadi @aniesbaswedan, Minggu, 28 Februari 2021.
Anies berharap minat dan kenyamanan warga Jakarta untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari akan semakin meningkat. Seiring dengan pembangunan jalur sepeda terproteksi yang dapat ditemukan mulai dari Bundaran Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu.
"Khusus Sabtu-Minggu direncanakan akan ada lajur sepeda temporer tambahan di kawasan ini selain yang permanen," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan jalur sepeda terproteksi akan memberi kenyamanan bagi pesepeda dengan segala usia. Pembatas jalur sepeda terproteksi itu dinamakan 'Sabuk Nusantara'.
Baca: Alasan Proteksi Pembatas Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin
Nama tersebut menilik kawasan Sudirman-Thamrin memiliki signifikansi sejarah yang kuat. Di antaranya sebagai simbol era pembangunan baru pasca kemerdekaan, serta koridor utama kawasan pusat kota Jakarta.
"Kita angkat konsep persamaan hak, derajat, serta nilai gotong royong yang dituangkan pada desain elemen pembatas jalur sepeda yang disebut Sabuk Nusantara," ungkap Syafrin.
Syafrin mengatakan elemen pembatas jalur sepeda yang digunakan merupakan pot tanaman yang saling terhubung. Pot tanaman terbuat dari semen dengan desain cukup unik.
Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 578,8 km jalur sepeda di Jakarta pada 2030. Sementara untuk 2021, DKI menargetkan pembangunan 101,2 km jalur sepeda yang terdiri dari 34,1 km jalur sepeda terproteksi dan 67,1 km tak terproteksi atau sharing.
Jakarta: Jalur
sepeda terproteksi di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, ditargetkan segera rampung. Jalur sepeda dibangun sepanjang 11,2 kilometer (km) dengan lebar dua meter.
"Direncanakan akhir Maret 2021 nanti sudah jadi," kata Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan, lewat akun Instagram pribadi @aniesbaswedan, Minggu, 28 Februari 2021.
Anies berharap minat dan kenyamanan warga Jakarta untuk menggunakan
sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari akan semakin meningkat. Seiring dengan pembangunan jalur sepeda terproteksi yang dapat ditemukan mulai dari Bundaran Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu.
"Khusus Sabtu-Minggu direncanakan akan ada lajur sepeda temporer tambahan di kawasan ini selain yang permanen," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan jalur sepeda terproteksi akan memberi kenyamanan bagi pesepeda dengan segala usia. Pembatas jalur sepeda terproteksi itu dinamakan 'Sabuk Nusantara'.
Baca: Alasan Proteksi Pembatas Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin
Nama tersebut menilik kawasan Sudirman-Thamrin memiliki signifikansi sejarah yang kuat. Di antaranya sebagai simbol era pembangunan baru pasca kemerdekaan, serta koridor utama kawasan pusat kota Jakarta.
"Kita angkat konsep persamaan hak, derajat, serta nilai gotong royong yang dituangkan pada desain elemen pembatas jalur sepeda yang disebut Sabuk Nusantara," ungkap Syafrin.
Syafrin mengatakan elemen pembatas jalur sepeda yang digunakan merupakan pot tanaman yang saling terhubung. Pot tanaman terbuat dari semen dengan desain cukup unik.
Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 578,8 km jalur sepeda di Jakarta pada 2030. Sementara untuk 2021, DKI menargetkan pembangunan 101,2 km jalur sepeda yang terdiri dari 34,1 km jalur sepeda terproteksi dan 67,1 km tak terproteksi atau
sharing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)