Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

KPAI: DKI Paling Siap Gelar Sekolah Tatap Muka

Putri Anisa Yuliani • 05 Agustus 2021 21:26
Jakarta: Komisioner KPAI Retno Listiyarti menyebutkan Pemprov DKI Jakarta menjadi pemerintah daerah (pemda) paling siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi covid-19. Hal itu didasarkan atas observasi yang dilakukan KPAI terhadap 26 sekolah di Ibu Kota saat masa uji coba PTM pada April 2021.
 
"DKI ini paling siap soal PTM. Baik dari infrastrukturnya, sosialisasinya kepada orang tua siswa dan guru. Bahkan DKI adalah satu-satunya provinsi yang menggelar latihan bagi guru untuk persiapan PTM," kata Retno dalam diskusi virtual yang digelar oleh LaporCovid-19, Kamis, 5 Agustus 2021.
 
Jumlah sekolah yang siap melakukan PTM di DKI juga sangat tinggi di atas rata-rata nasional, yakni 86 persen. Sementara itu, secara nasional hanya 79 persen sekolah di daerah yang siap melakukan PTM.

Menurut dia, berbagai faktor menjadi penyebab seperti infrastruktur dan anggaran yang memadai. Selain itu, cakupan vaksinasi di Jakarta juga sangat masif.
 
"Saya mengunjungi 13 sekolah yang sebelumnya menggelar uji coba PTM dan 11 sekolah di antaranya adalah sentra vaksin," jelas Retno.
 
Baca: 26,21% Anak Usia 12-17 Tahun di DKI Belum Divaksinasi Covid-19
 
Dia menegaskan cakupan vaksinasi yang tinggi dan kesiapan infrastruktur serta sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi PTM yang tinggi tak lantas membuat DKI bisa buru-buru membuka sekolah. Selain unsur teknis, ada unsur epidemiologis yang harus terpenuhi agar PTM digelar, seperti positivity rate yang harus di bawah 5 persen sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 
"Kami mendorong bukan sekadar landai tapi postivity rate di bawah 5 persen. Uji coba PTM bagus tapi tetap ada kelalaian tapi tidak di semua tempat," pungkasnya.
 
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Slamet, mengatakan pihaknya memang melatih para guru untuk bisa mempersiapkan diri dalam uji coba PTM yang telah berlangsung selama dua kali, yakni pada April dan Juni 2021. "Guru diberikan pelatihan pertama soal teknologi informasinya karena nanti akan menggunakan metode 'blended learning' yakni campuran antara sekolah daring dan langsung tatap muka. Kedua guru juga tetap dilatih berdasarkan kompetensi mata pelajaran yang diampu," jelasnya.
 
Slamet menegaskan pihaknya menunggu keputusan pemerintah pusat dan Pemprov DKI terkait kepastian PTM. Terlebih, kasus covid-19 di Jakarta masih tinggi.
 
"Kami tunggu sampai di bawah 5 Persen. DKI kan episentrum ya," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan