Terminal Pulo Gebang. Antara/Hafidz Mubarak A.
Terminal Pulo Gebang. Antara/Hafidz Mubarak A.

PO Diminta Pindah ke Terminal Pulo Gebang dalam Seminggu

Wanda Indana • 29 Januari 2017 18:50
medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melihat  masih banyak perusahaan otobus (PO) yang belum beroperasi di Terminal Pulo Gebang. Dia pun memberikan tambahan waktu lagi kepada PO agar bisa pindah ke terminal terbesar se-Asia Tenggara itu.
 
"Jadi kita akan kasih waktu satu minggu lagi agar PO-PO bus yang belum pindah bisa pindah ke terminal Pulo Gebang. Namun, saya minta nanti setelah satu minggu tidak ada lagi toleransi," kata Budi di Terminal Pulo Gebang, Minggu (29/1/2017).
 
Dalam kunjungannya ke Terminal Pulo Gebang, dia mengaku, Kemenhub sudah memberi batas waktu agar PO pindah. "Tadi sebelum ke sini saya melalui Pulo Gadung dan saya catat ada 2 (dua) PO Bus yang masih ada di sana," papar Budi.

Budi menegaskan, sanksi berat akan dijatuhkan kepada PO yang tak patuh, yakni, berupa pembekuan ijin usaha PO. "Kita sudah toleran kepada mereka dengan memberi waktu tambahan, mereka juga harus menghargai kita," tutur Budi.
 
Dia pun meminta terminal-terminal bayangan yang ada di DKI Jakarta tidak memberangkatkan lagi bus-bus AKAP. Upaya itu juga untuk meningkatkan operasional di Terminal Pulo Gebang.
 
"Saya minta petugas di lapangan untuk stand by dan menutup loket-loket penjualan tiket bus AKAP yang masih ada di terminal bayangan," langjut dia.
 
Untuk memudahkan masyarakat, Budi juga menekankan angkutan feeder yang tersedia di Pulo Gebang. Angkutan feeder harus dapat beroperasi dari subuh hingga malam.
 
"Karena waktu-waktu kedatangan penumpang arah timur itu biasanya subuh pagi dan malam hari. Ini yang menjadi keluhan masyarakat dan harus kita perhatikan," ungkap Budi.
 
Upaya-upaya itu, lanjut Budi, merupakan cara untuk meningkatkan aktivitas di terminal Pulo Gebang.  Jika masyarakat sudah tertarik, jumlah PO Bus yang pindah ke Pulo Gebang otomatis akan banyak.
 
"Yang sekarang hanya 70 PO bus bagi saya bukan merupakan prestasi," pungkas Budi.
 
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, saat soft launching pada 28 Desember 2016, ada 50 PO Bus yang sudah bergabung di terminal Pulo Gebang. Hingga saat ini sudah ada 70 PO dari total 120 PO yang ada. Sejak dibuka pada 28 Desember 2016 hingga 28 Januari 2017,  sudah ada 135 ribu  penumpang yg tiba dan berangkat dr Terminal Pulo Gebang.
 
Sementara itu, sidak ini, Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Sinaga. Tampak pula Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan