Tiga pompa waduk Pluit di Jakarta Utara. (Branda Antara)
Tiga pompa waduk Pluit di Jakarta Utara. (Branda Antara)

DKI Jakarta Siagakan 461 Pompa Keliling Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Antara • 28 Desember 2022 15:16
Jakarta: Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 461 pompa keliling di lima wilayah Ibu Kota. Pompa itu untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2023.
 
"Selain itu kami memiliki 502 unit pompa tetap (stasioner) yang tersebar di 181 lokasi," kata Kepala Dinas SDA Yusmada Faizal di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
 
Dinas SDA mencatat sebanyak 185 pompa keliling siap beroperasi. Kemudian, 253 pompa keliling disiagakan yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

Pihaknya juga menyiagakan sebanyak 4.179 pasukan biru di lapangan yang berada di enam wilayah DKI Jakarta. Selain itu, ada juga 1.753 orang operator pompa dan pintu air di lima wilayah di DKI Jakarta.
 
Dinas SDA DKI juga menyiagakan alat berat sebanyak 230 unit dan 464 truk sampah yang biasanya digunakan mengangkut limbah dari hasil pengerukan sungai atau kali.
 
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut potensi curah hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat dapat terjadi disertai kilat dan angin kencang di Ibu Kota berlangsung mulai 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. DKI Jakarta juga termasuk daerah yang masuk potensi cuaca ekstrem pada 28-30 Desember 2022 dengan status siaga.

Baca: BMKG: Waspada Dampak Hujan Lebat pada Akhir Tahun


Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor. Potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.
 
Pemicu di antaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
 
Selain itu, meningkatnya intensitas fenomena seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial. Sehingga aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan