Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku punya data masjid di Ibu Kota yang disusupi radikalisme. Namun, ia enggan membeberkan masjid mana saja yang dimaksud.
Sandi mengaku mendapat informasi dari hasil survei Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid.
"Dan kita kroscek di Biro Dikmental memang ada. Beberapa yang kita pantau dan tentunya tidak mungkin kita umumkan, akhirnya nanti menjadi perpecahan," kata Sandi di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 6 Juni 2018.
Baca juga: Sandi Pastikan Masjid yang Disusupi Radikalisme Dibina
Sandi mengatakan Pemprov DKI ingin menggunakan momentum ini untuk membina masjid yang disusupi radikalisme. Sandi menegaskan masjid harus jadi tempat yang menyejukkan.
"Kita harus memastikan bahwa masjid itu menjadi sinar daripada Islam yang rahmatan lil alamin, mempersatukan, itu yang kita inginkan," ungkapnya.
Sandi membuka peluang menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatasi kasus ini. Pemprov DKI dan BNPT, kata Sandi, bisa saling bertukar informasi terkait penyebaran radikalisme di Jakarta.
"Kita harus pastikan juga jangan menjadi ajang untuk kita memupuk ekstrimisme. Jadi Islam di Jakarta ini Islam yang bisa membangun," ungkapnya.
Baca juga: Masjid di DKI Diminta Beri Ceramah Menyejukkan
Isu masjid di Jakarta disusupi radikalisme mencuat usai Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah tokoh agama. Jokowi dan para tokoh berdiskusi tentang dugaan suburnya radikalisme di sejumlah masjid Ibu Kota.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku punya data masjid di Ibu Kota yang disusupi radikalisme. Namun, ia enggan membeberkan masjid mana saja yang dimaksud.
Sandi mengaku mendapat informasi dari hasil survei Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid.
"Dan kita kroscek di Biro Dikmental memang ada. Beberapa yang kita pantau dan tentunya tidak mungkin kita umumkan, akhirnya nanti menjadi perpecahan," kata Sandi di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 6 Juni 2018.
Baca juga:
Sandi Pastikan Masjid yang Disusupi Radikalisme Dibina
Sandi mengatakan Pemprov DKI ingin menggunakan momentum ini untuk membina masjid yang disusupi radikalisme. Sandi menegaskan masjid harus jadi tempat yang menyejukkan.
"Kita harus memastikan bahwa masjid itu menjadi sinar daripada Islam yang
rahmatan lil alamin, mempersatukan, itu yang kita inginkan," ungkapnya.
Sandi membuka peluang menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatasi kasus ini. Pemprov DKI dan BNPT, kata Sandi, bisa saling bertukar informasi terkait penyebaran radikalisme di Jakarta.
"Kita harus pastikan juga jangan menjadi ajang untuk kita memupuk ekstrimisme. Jadi Islam di Jakarta ini Islam yang bisa membangun," ungkapnya.
Baca juga:
Masjid di DKI Diminta Beri Ceramah Menyejukkan
Isu masjid di Jakarta disusupi radikalisme mencuat usai Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah tokoh agama. Jokowi dan para tokoh berdiskusi tentang dugaan suburnya radikalisme di sejumlah masjid Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)