Warga mencari sampah plastik yang bisa didaur ulang diantara beton pemecah gelombang yang membentang dari bibir pantai di Muara Karang, Jakarta Utara. Foto: MI/Ramdani.
Warga mencari sampah plastik yang bisa didaur ulang diantara beton pemecah gelombang yang membentang dari bibir pantai di Muara Karang, Jakarta Utara. Foto: MI/Ramdani.

Anies Minta Proyek Tanggul Laut Raksasa Dikaji Ulang

Nur Azizah • 28 September 2018 13:20
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat mempertimbangkan ulang pengerjaan giant sea wall atau tanggul laut raksasa. Pasalnya, Anies sudah mencabut izin 13 pulau reklamasi.
 
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan itu menilai tanggul raksasa tak banyak membawa dampak positif. Sebaliknya, infrastruktur itu dianggap hanya membuat air tercemar.
 
"Itu menjadi tempat berkumpul air-air yang membawa polutan," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 September 2018.

Anies sudah berbicara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait proyek ini. Ia pun tak mau tanggul itu hanya menjadi kobokan raksasa. 
 
"Kami menunjukkan hal-hal apa yang perlu diperhatikan agar fenomena kobokan raksasa itu tidak berulang di Jakarta. Karena di berbagai negara giant sea wall akhirnya menjadi kobokan raksasa," ungkap dia.
 
Anies menyebut tanggul laut raksasa layaknya kobokan lantaran air yang masuk tidak bisa mengalir ke laut lepas. "Air tertutup oleh tanggul raksasa di lepas pantai. Di situ letak masalah utamanya," ujar dia.
 
Baca: Pemerintah Pusat Tetap Lanjutkan Proyek Tanggul Laut
 
Dia mengatakan pihaknya tengah mengkaji ulang rencana pembangunan tanggul raksasa. Setelah hasilnya keluar, ia akan laporkan ke pemerintah pusat.
 
Pembangunan giant sea wall di Jakarta diperkirakan memakan biaya sekitar Rp400-500 triliun. Pembangunan proyek megaraksasa ini akan dilakukan dalam tiga tahap. 
 
Tahap pertama tanggul dibangun sepanjang 32 kilometer dan konstruksi dimulai 2014 hingga 2017. Tahap kedua konstruksinya diperkirakan mulai 2018 hingga 2022 dengan luas lahan yang dibangun seluas 1.250 hektare. Tahap ketiga mulai dibangun 2022-2030, disusul dengan pembangunan pelabuhan seluas 400 ha.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan