Warga mulai mengangkut barang dari permukiman mereka di Kalijodo----MTVN/Wanda Indana
Warga mulai mengangkut barang dari permukiman mereka di Kalijodo----MTVN/Wanda Indana

Warga Kalijodo Bongkar Sendiri Rumah dan Kafe

Wanda Indana • 22 Februari 2016 13:08
medcom.id, Jakarta: Warga Kalijodo sudah menyerah. Satu per satu, warga mulai membongkar sendiri rumah dan kafe di bantaran Kali Angke itu.
 
Rudi salah satunya. Lelaki 36 tahun itu membongkar bagian bangunan kafe remang-remang. Rudi hendak mengambil pendingin udara yang tertempel di dinding kafe.
 
"Mau ambil AC (air conditioner)," kata dia kepada Metrotvnews.com di Jalan Kepanduan II, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).

Warga Kalijodo Bongkar Sendiri Rumah dan Kafe
AC yang baru diturunkan dari kafe di Kalijodo (MTVN.Wanda)
 
Rudi tidak mau melawan pemerintah. Dia juga mengaku kafe milik majikannya berada di atas tanah negara. "Disuruh pindah ya pindah. Melawan sama saja nentang negara kan," ungkap Rudi.
 
Hal serupa diakui Yani, 56. Pedagang soto dan gado-gado ini dagangannya jarang laku semenjak berita penggusuran mengharu biru.
 
Padahal, Yani mengaku, hanya dari jualan dua macam makanan itu sebagai sumber pendapatan. "Saya sudah tua. Kalau digusur saya mau jualan apa coba?" keluh Yani.
 
Lebih menyedihkan, kata Yani, dirinya tak mendapat jatah rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Sebab, dia tak punya KTP DKI.
 
"Cari kontrakan lagi, bingung mau jualan di mana lagi," ujar Yani pasrah.
 
Warga Kalijodo Bongkar Sendiri Rumah dan Kafe
Warung Kelontong tutup jelang penertiban (MTVN.Wanda)
 
Pantauan Metrotvnews.com, puluhan kafe remang-remang di sepanjang jalan Kepanduan II tampak tidak berpenghuni. Warung-warung pedagang kelontong juga tutup. Sebagian warga tampak sibuk mengamankan barang-barang yang masih bermanfaat.
 
Pemprov DKI Jakarta telah melayangkan surat peringatan pertama (SP1) kepada warga Kalijodo, Kamis 18 Februari. Warga diberi waktu tujuh hari untuk angkat kaki dari rumah mereka. Jika tak diindahkan, Pemprov DKI akan mengeluarkan SP2 untuk jangka waktu 3 hari dan SP3 satu hari. Bila masih membandel, Pemrov DKI melakukan pemindahan paksa.
 
Wacana penggusuran Kalijodo sebenarnya sudah mengemuka sejak 2012. Saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kawasan di Utara Jakarta ini masuk dalam jalur hijau. Lokasi berada di bantaran kali.
 
Lama digagas, penggusuran belum juga dilakukan. Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Utara baru melayangkan SP1 pada Kamis, 18 Februari 2016. Warga diberi tenggat 11 hari buat segera mengosongkan kawasan yang masuk daerah lahan hijau itu.
 
Nantinya, kawasan Kalijodo bakal disulap buat menjadi ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau Jakarta masih kurang. Langkah ini diambil lantaran Ahok juga untuk mengentaskan daerah kumuh dan memberikan tempat yang layak buat warga Ibu Kota.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan