medcom.id, Depok: Keluarga Muhammad Soleh alias Bule dan Amar alias Beni sudah dua bulan terakhir hilang. Kakak beradik warga Depok, Jawa Barat, itu diduga bergabung Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Soleh, 38, pergi bersama istri Santi serta tiga anaknya, yakni RO, 13, NI, 10, dan ES, 8. Sedangkan Amar pergi mengajak anaknnya NFZ, 13, dan RA, 8.
Arel, saudara kandung Soleh dan Amar, mengatakan, kedua adiknya itu tidak ada kabar sejak November 2015. Diduga Soleh dan Amar pergi demi Gafatar karena Arel mengetahui keduanya aktif di organisasi tersebut sejak lama.
"Sebelum terbentuk Gafatar, si Amar dulu ikut Al Qiyadah Al Islamiyah," kata Arel kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Beji, Depok, Jumat (23/1/2016).
Soleh (baju hitam). Foto: istimewa
Arel dan istri Amar, Ambarani terus berusaha mencari Soleh dan Amar. Namun hingga hari ini keduanya belum mendapat informasi apapun soal keberadaan Soleh dan Amar.
"Kami sudah lapor polisi dan Komnas HAM," ujar Arel.
Arel tak habis pikir dua adiknya itu nekat kabur meninggalkan keluarga demi Gafatar. Menurutnya, Soleh dan Amar pernah berjanji meninggalkan Gafatar.
Gafatar dideklarasikan pada 21 Januari 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. 20 November 2012, Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat Nomor 220/3657/D/III/2012 yang melarang pendirian Gafatar.
Tokoh-tokoh Gafatar dilansir situs gafatar.org, seperti Mahful Tumanurung (Ketua Umum), Wahyu Sanjaya (Wakil Ketua Umum), Berny Satria (Sekretaris Jenderal), M. Hadi Suparyono, Andry Cahya, dan Muchtar Asni.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Sudarmo mengatakan, Gafatar sebelumnya bernama Milah Abraham. Organisasi ini sempat berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA).
Sudarmo membenarkan tokoh Gafatar, Mahful Tumanurung. "Dulu namanya Milah Abraham, sempat ganti menjadi NKSA, kemudian ganti lagi menjadi Gafatar," kata Sudarmo.
Milah Abraham dicap sebagai komunitas sesat karena mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Kelompok ini sempat marak di Depok, Jawa Barat, pada 2010. Tokoh Milah Abraham adalah Ahmad Musadeq.
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia Utang Ranuwijaya mengungkapkan ada indikasi Gafatar sebagai organisasi sesat. MUI mengkaji ormas ini selama empat bulan.
Utang menjelaskan, dalam kajian terungkap Gafatar merupakan metamorfosis dari Al Qiyadah Al Islamiyah yang menggabungkan ajaran Alquran, Al Kitab, dan Yahudi.
Pada 2007, MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan aliran ini sesat. Pemimpinnya Ahmad Musadeq dipenjara.
medcom.id, Depok: Keluarga Muhammad Soleh alias Bule dan Amar alias Beni sudah dua bulan terakhir hilang. Kakak beradik warga Depok, Jawa Barat, itu diduga bergabung Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Soleh, 38, pergi bersama istri Santi serta tiga anaknya, yakni RO, 13, NI, 10, dan ES, 8. Sedangkan Amar pergi mengajak anaknnya NFZ, 13, dan RA, 8.
Arel, saudara kandung Soleh dan Amar, mengatakan, kedua adiknya itu tidak ada kabar sejak November 2015. Diduga Soleh dan Amar pergi demi Gafatar karena Arel mengetahui keduanya aktif di organisasi tersebut sejak lama.
"Sebelum terbentuk Gafatar, si Amar dulu ikut Al Qiyadah Al Islamiyah," kata Arel kepada
Metrotvnews.com di kediamannya, Beji, Depok, Jumat (23/1/2016).
Soleh (baju hitam). Foto: istimewa
Arel dan istri Amar, Ambarani terus berusaha mencari Soleh dan Amar. Namun hingga hari ini keduanya belum mendapat informasi apapun soal keberadaan Soleh dan Amar.
"Kami sudah lapor polisi dan Komnas HAM," ujar Arel.
Arel tak habis pikir dua adiknya itu nekat kabur meninggalkan keluarga demi Gafatar. Menurutnya, Soleh dan Amar pernah berjanji meninggalkan Gafatar.
Gafatar dideklarasikan pada 21 Januari 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. 20 November 2012, Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat Nomor 220/3657/D/III/2012 yang melarang pendirian Gafatar.
Tokoh-tokoh Gafatar dilansir situs
gafatar.org, seperti Mahful Tumanurung (Ketua Umum), Wahyu Sanjaya (Wakil Ketua Umum), Berny Satria (Sekretaris Jenderal), M. Hadi Suparyono, Andry Cahya, dan Muchtar Asni.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Sudarmo mengatakan, Gafatar sebelumnya bernama Milah Abraham. Organisasi ini sempat berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA).
Sudarmo membenarkan tokoh Gafatar, Mahful Tumanurung. "Dulu namanya Milah Abraham, sempat ganti menjadi NKSA, kemudian ganti lagi menjadi Gafatar," kata Sudarmo.
Milah Abraham dicap sebagai komunitas sesat karena mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Kelompok ini sempat marak di Depok, Jawa Barat, pada 2010. Tokoh Milah Abraham adalah Ahmad Musadeq.
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia Utang Ranuwijaya mengungkapkan ada indikasi Gafatar sebagai organisasi sesat. MUI mengkaji ormas ini selama empat bulan.
Utang menjelaskan, dalam kajian terungkap Gafatar merupakan metamorfosis dari Al Qiyadah Al Islamiyah yang menggabungkan ajaran Alquran, Al Kitab, dan Yahudi.
Pada 2007, MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan aliran ini sesat. Pemimpinnya Ahmad Musadeq dipenjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)