Ilustrasi pengemis--Antara/RUDI MULYA
Ilustrasi pengemis--Antara/RUDI MULYA

Pengemis Berkedok Petugas Kebersihan Digelandang Petugas Dinsos

Arif Hulwan • 27 Juli 2014 17:17
medcom.id Jakarta: Suku Dinas Sosial Pemda Jakarta Selatan menjaring dua orang peminta-minta, yang menyamar sebagai petugas kebersihan, (26/7/2014), kemarin malam.
 
Mereka memanfaatkan momen jelang lebaran, sekaligus mengeksploitasi penderitaan, yang seolah-olah terjadi pada pasukan sapu jalan gadungan itu demi rupiah.
 
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jaksel Miftahul Huda mengatakan, informasi soal adanya petugas Dinas Kebersihan gadungan itu datang dari, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) melalui Kepala Dinas Sosial DKI.

Pihaknya kemudian lekas bertindak dengan melakukan dua kali patroli di kawasan Patal Senayan. Namun, hasilnya nihil.
 
Penelusuran ulang kemudian dilakukan petugas. Kemudian didapat, para pelaku beroperasi di lokasi itu di malam hari. Dua orang diantaranya, Parusmono (40), dan Udin, (30), asal Brebes, digiring petugas ke kantor Sudinsos. Tiga orang anggota komplotan petugas kebersihan gadungan lainnya kabur.
 
"Ternyata memang benar ada pengemis dengan modus sebagai petugas kebersihan, lengkap dengan seragam dan sapunya. Berdasarkan pengakuannya biasanya semalam mendapatkan hasil Rp250ribu," ungkap Miftah.
 
Penangkapan ini sendiri tak mudah. Parusmono yang sedang menjalankan aksi mengemis tak menyangka ada petugas datang dari belakang hendak mengamankannya. Sontak ia lari tunggang langgang ke kawasan yang sepi dan mencopot pakaian seragam dinas kebersihan berwarna oranye dan bertuliskan Dinas Kebersihan.
 
"Tetapi petugas ternyata lebih cekatan dan cermat mengepung Parusmono. Setelah diamankan dan dicari baju sergamnya dia digelandang ke mobil," akunya.
 
Berdasarkan pengakuan, para penyapu jalan gadungan ini memang melakukan operasi pada bulan puasa, utamanya menjelang lebaran. Sebab, mereka memanfaatkan waktu di akhir puasa dimana banyak orang bersedekah. Selain itu, para pelaku mencoba mengais iba dari orang-orang yang menyangka mereka petugas kebersihan asli.
 
"Momen inilah digunakan mereka untuk mengelabui warga kota Jakarta seolah-olah mereka petugas kebersihan yang mempunyai jasa tinggi tetapi penghasilan minim," imbuh Miftah.
 
Padahal, lanjutnya, petugas Dinas Kebersihan yang asli bertugas sesuai jam kantor. Tak ada yang bekerja hingga larut malam, kecuali ada pagelaran yang sifatnya masal. Ditambah pula, petugas kebersihan sudah mendapatkan gaji dengan standar sesuai upah minimum provinsi.
 
"Berati kalau ada petugas malam hari berarti itu hanyalah modus. Dihimbau agar warga kota untuk tidak memberi dan membeli di jalan karena mengganggu keteriban dan keselamatan orang lain," tandasnya.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan