Rusun Marunda.MTVN/Whisnu Mardiansyah
Rusun Marunda.MTVN/Whisnu Mardiansyah

Mencegah Gesekan Warga Korban Gusuran di Rusun

Whisnu Mardiansyah • 03 September 2016 09:20
medcom.id, Jakarta: Berbagai kebijakan tegas dan ketat kini diterapkan di Rusunawa Marunda. Salah satunya dengan menyebar unit rusun warga relokasi di sejumlah blok.
 
Ketua RT 01/10 Blok Bandeng A1 Rusunawa Marunda mengakui gesekan-gesekan antarwarga, terutama warga korban penggusuran pernah terjadi. Biasanya dipicu oleh hal-hal yang sepele seperti bermain bola.
 
"RT saya ada 100 KK, itu campuran ada dari Pasar Ikan, Waduk Pluit, jadi enggak jadi satu. Biar kita bisa berbaur," kata Darussalam Ketua RT 01/10 kepada Metrotvnews.com, di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2016).

Rasa curiga warga juga muncul ketika warga penghuni rusun mulai merasa tidak aman sejak adanya warga relokasi dari lokasi tertentu. Dengan menyebar warga relokasi itu, diharapkan warga bisa bersosialisasi tanpa mengotak-kotakan asal usul mereka.
 
"Sekarang pengelola tegas, kalau ada yang berbuat onar langsung diusir," kata Darussalam.
 
Rusunawa Marunda sendiri kini dihuni sekitar 2.480 kepala keluarga. Mereka berasal dari penghuni umum dan penghuni warga relokasi. Masih ada sekitar 147 unit rusun yang saat ini masih kosong.
 
Berbagai macam fasilitas tersedia di rusun ini. Seperti taman pendidikan anak, ruko usaha, dan prasarana olahraga. 
 
Penghuni pun dimanjakan dengan sarana transportasi darat bus TransJakarta yang siap mengantar secara gratis. Ada juga transportasi laut speedboat yang mengantar mereka ke Pelabuhan Muara Baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan