Jakarta: Kawasan Harmoni hingga Mangga Besar atau Jalan Gajah Mada hingga Jalan Hayam Wuruk diprediksi bakal mengalami kemacetan lebih parah imbas pembangunan proyek MRT Jakarta Fase 2A. Sebagaimana diketahui saat ini sedang berjalan proyek MRT Jakarta Fase 2A lanjutan Bundaran HI sampai Kota.
Kemacetan tersebut terjadi karena adanya pengurangan lajur. Untuk Jalan Gajah Mada nantinya akan berkurang masing-masing satu lajur di kedua arah yang semula empat lajur.
Sementara itu, akan terjadi bottleneck atau penyempitan jalan untuk segmen dari Sawah Besar hingga Mangga Besar atau Jalan Hayam Wuruk nantinya dari semula empat lajur akan menjadi dua lajur karena terdapat pengerjaan canal decking sepanjang 100 meter.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memitigasi kemacetan yang akan terjadi," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Hendry Sampurna dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Kamis, 23 Februari 2023.
Kemacetan juga akan bertambah sebagai dampak hadirnya titik penyeberangan atau pelican crossing. Titik penyeberangan ini ada tiga unit yang akan menggantikan tiga unit JPO dari Harmoni hingga Mangga Besar. Pembongkaran JPO dan menggantinya ke penyeberangan juga merupakan imbas dari pengerjaan proyek MRT.
"Agar tetap ada fasilitas pejalan kaki, MRT akan mengubah JPO menjadi pelican crossing. Itu kita coba upayakan tapi memerlukan perhitungan yang matang karena titiknya berdekatan. Kalau tidak diatur akan terjadi tundaan/antrean lalu lintas. Jadi baik waktu tunggu maupun waktu penyeberangan sudah dihitung berdasarkan kajian kebiasaan pejalan kaki," tuturnya.
Hendry mengatakan, akan ada push and pull strategy dalam upaya mengatasi kemacetan tersebut. Dalam pull strategy yang dilakukan yakni tetap mengerahkan armada Transjakarta. Selain itu, PT Transjakarta melakukan modifikasi rute untuk mengurangi frekuensi transit di Halte Harmoni yang letaknya bergeser akibat turut terkena imbas proyek MRT Jakarta.
"Sementara dari push strategy seperti ganjil genap itu tetap akan dilaksanakan," ujar Hendry.
Jakarta: Kawasan Harmoni hingga Mangga Besar atau Jalan Gajah Mada hingga Jalan Hayam Wuruk diprediksi bakal mengalami
kemacetan lebih parah imbas pembangunan proyek
MRT Jakarta Fase 2A. Sebagaimana diketahui saat ini sedang berjalan proyek MRT Jakarta Fase 2A lanjutan Bundaran HI sampai Kota.
Kemacetan tersebut terjadi karena adanya pengurangan lajur. Untuk Jalan Gajah Mada nantinya akan berkurang masing-masing satu lajur di kedua arah yang semula empat lajur.
Sementara itu, akan terjadi
bottleneck atau penyempitan jalan untuk segmen dari Sawah Besar hingga Mangga Besar atau Jalan Hayam Wuruk nantinya dari semula empat lajur akan menjadi dua lajur karena terdapat pengerjaan
canal decking sepanjang 100 meter.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memitigasi kemacetan yang akan terjadi," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas
Dinas Perhubungan DKI Jakarta Hendry Sampurna dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Kamis, 23 Februari 2023.
Kemacetan juga akan bertambah sebagai dampak hadirnya titik penyeberangan atau
pelican crossing. Titik penyeberangan ini ada tiga unit yang akan menggantikan tiga unit JPO dari Harmoni hingga Mangga Besar. Pembongkaran JPO dan menggantinya ke penyeberangan juga merupakan imbas dari pengerjaan proyek MRT.
"Agar tetap ada fasilitas pejalan kaki, MRT akan mengubah JPO menjadi
pelican crossing. Itu kita coba upayakan tapi memerlukan perhitungan yang matang karena titiknya berdekatan. Kalau tidak diatur akan terjadi tundaan/antrean lalu lintas. Jadi baik waktu tunggu maupun waktu penyeberangan sudah dihitung berdasarkan kajian kebiasaan pejalan kaki," tuturnya.
Hendry mengatakan, akan ada
push and pull strategy dalam upaya mengatasi kemacetan tersebut. Dalam
pull strategy yang dilakukan yakni tetap mengerahkan armada Transjakarta. Selain itu, PT Transjakarta melakukan modifikasi rute untuk mengurangi frekuensi transit di Halte Harmoni yang letaknya bergeser akibat turut terkena imbas proyek MRT Jakarta.
"Sementara dari
push strategy seperti ganjil genap itu tetap akan dilaksanakan," ujar Hendry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)