Kondisi arus lalu lintas yang macet di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. (Foto: MI/Arya Manggala)
Kondisi arus lalu lintas yang macet di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. (Foto: MI/Arya Manggala)

Metropolis yang Tertekan Struktur

26 Juli 2017 16:37
medcom.id, Jakarta: Masalah kemacetan dan tranportasi di Jakarta masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemimpin ibu kota. Pembangunan infrastruktur yang diharapkan mampu mengurai kemacetan di ibu kota tak jarang justru menimbulkan masalah baru.
 
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna dalam Newsline, Rabu 26 Juli 2016, menyebut warga ibu kota kini dalam tekanan struktur. Begitulah jika potret Jakarta disederhanakan dalam bahasa sosiologis.
 
"Tekanan struktur itu apa? Tekanan sistem jaringan jalan yang memang tidak pernah bertambah secara signifikan. Kemudian konteks volume kendaraan yang semakin bertambah membuat kemacetan seperti tidak ada akhirnya," katanya.

Selain tekanan struktur, warga ibu kota juga dihadapkan pada tekanan lain dalam konteks kemacetan yang membuat perilaku mereka sedikit menyimpang.
 
Lebih parah lagi, ketika tekanan-tekanan ini tak memiliki jawaban, tidak membuka ruang bagi orang untuk mendapatkan keleluasaan mengakses jalan, masyarakat akan membentuk struktur lain sebagai pilihan jalan keluar. 
 
Tak jarang jalan keluar itu justru menabrak aturan-aturan yang sudah ada. Seperti melawan arus, masuk pedestrian, atau menerobos jalur Transjakarta. Ketika pelanggaran ini dilakukan secara berulang, masyarakat kemudian membuat pelanggaran itu sebagai pembenaran.
 
"Ketika sesuatu yang salah dijadikan pembenaran, berarti ada persoalan sosiologis di masyarakat kita," katanya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan