medcom.id Jakarta: Sopir angkutan umum meminta pemerintah ikut mengawasi keamanan tranportasi publik. Mereka tak mau penyanderaan penumpang angkot seperti yang terjadi terhadap seorang ibu dan balita, Minggu 9 April lalu, kembali terulang.
"Ya pemerintah, kalau bisa ya ikut mengawasi tingkat kemanan angkotnya. Kalau banyak polisi yang berjaga di setiap jalan-jalan itu perampok juga susah untuk beroprasi dalam angkot," kata Nanang, salah satu sopir angkutan umum jurusan Kebayoran Lama-Pondok Labu kepada Metrotvnews.com, Selasa 11 April 2017.
Nanang menegaskan, ia tak melulu tahu ada penumpang yang dijahati perampok. Ia meminta penumpang bekerja sama agar bisa cepat ditindak.
"Kita kan sebagai sopir tidak tahu keadaan penumpang di belakang. Kita tidak bisa lihat setiap saat. Maka dari itu, kalau ada kejadian kejahatan di dalam angkot kita dan kita tahu, ya saya akan bawa angkot saya ke jalan atau ke pos polisi," ucap Nanang.
Nanang yang sudah 12 tahun bekerja sebagai sopir angkutan umun mengaku belum pernah menemukan kejahatan di angkot yang ia bawa. Ia menegaskan akan bertanggung jawab apabila ada penumpang angkotnya yang terancam. Setidaknya, ia bakal berusaha melindungi penumpang.
Bapak empat anak ini menjelaskan, sopir angkot jurusan Kebayoran Lama-Pondok Labu juga sudah saling mengingatkan untuk berhati-hati mengambil penumpang. "Kiat-kita sebagai sopir, kalau ada penumpang yang mencurigakan pasti kita tidak ambil. Tapi kalau ada perampok yang berkedok sebagai penumpang, kita kan tidak selamanya tahu," jelas dia.
medcom.id Jakarta: Sopir angkutan umum meminta pemerintah ikut mengawasi keamanan tranportasi publik. Mereka tak mau penyanderaan penumpang angkot seperti yang terjadi terhadap seorang ibu dan balita, Minggu 9 April lalu, kembali terulang.
"Ya pemerintah, kalau bisa ya ikut mengawasi tingkat kemanan angkotnya. Kalau banyak polisi yang berjaga di setiap jalan-jalan itu perampok juga susah untuk beroprasi dalam angkot," kata Nanang, salah satu sopir angkutan umum jurusan Kebayoran Lama-Pondok Labu kepada Metrotvnews.com, Selasa 11 April 2017.
Nanang menegaskan, ia tak melulu tahu ada penumpang yang dijahati perampok. Ia meminta penumpang bekerja sama agar bisa cepat ditindak.
"Kita kan sebagai sopir tidak tahu keadaan penumpang di belakang. Kita tidak bisa lihat setiap saat. Maka dari itu, kalau ada kejadian kejahatan di dalam angkot kita dan kita tahu, ya saya akan bawa angkot saya ke jalan atau ke pos polisi," ucap Nanang.
Nanang yang sudah 12 tahun bekerja sebagai sopir angkutan umun mengaku belum pernah menemukan kejahatan di angkot yang ia bawa. Ia menegaskan akan bertanggung jawab apabila ada penumpang angkotnya yang terancam. Setidaknya, ia bakal berusaha melindungi penumpang.
Bapak empat anak ini menjelaskan, sopir angkot jurusan Kebayoran Lama-Pondok Labu juga sudah saling mengingatkan untuk berhati-hati mengambil penumpang. "Kiat-kita sebagai sopir, kalau ada penumpang yang mencurigakan pasti kita tidak ambil. Tapi kalau ada perampok yang berkedok sebagai penumpang, kita kan tidak selamanya tahu," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)