SMA 16 Jakarta di Jalan Belibis Terusan, Palmerah, Jakarta Barat. (Foto. Ciputri Hutabarat)
SMA 16 Jakarta di Jalan Belibis Terusan, Palmerah, Jakarta Barat. (Foto. Ciputri Hutabarat)

Kisruh APBD DKI Jakarta

BOP Mandek, Sekolah Talangi Uang Listrik Rp 66 Juta

LB Ciputri Hutabarat • 12 Maret 2015 19:21
medcom.id, Jakarta: SMA Negeri 16 Jakarta harus menalangi biaya listrik sebesar Rp22 juta. Sebab, dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang menjadi tumpuan sekolah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum cair.
 
Wakil Kepala SMA Negeri 16 Jakarta, Rosmawati mengatakan, BOP sangat diperlukan untuk sarana dan prasarana belajar. "Ada pos khusus di BOP. Contohnya uang listrik sekolah. Kalau BOP tak ada, kami tak bisa bayar listrik," kata Rosmawati saat ditemui Metrotvnews.com di Jalan Belibis Terusan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (12/3/2015).
 
Selain biaya listrik, pihaknya juga terkendala pengadaan alat tulis kantor dan biaya operasional lainnya. "ATK kami utang dari rekanan. Kalau uang listrik dibiarkan tertunggak, bisa gelap semua. Sebulan uang listrik di sini Rp22 juta. Kalau sudah tiga bulan kalikan saja. Kalau tak ditalangi bisa mengganggu proses belajar mengajar,” ujarnya.
 
Wakil Kepala SMA Negeri 16 Jakarta, Yunindar mengatakan, hampir tiga bulan pegawai di sekolah harus 'gali lubang tutup lubang' untuk memenuhi biaya operasional sekolah.
 
"Pegawai honorer itu digaji dari patungan guru-guru. Apalagi Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) guru belum turun," kata Yunidar.
 
Pihak sekolah tetap berusaha agar masalah itu tak mengganggu proses ujian. Ia berharap dana BOP cepat cair agar tunggakan yang ada bisa dibayar. "Kalau sampai Bulan April tak turun, kami siap-siap gelap-gelapan," ujarnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan