Jakarta: Polda Metro Jaya mencatat penurunan volume kendaraan yang masuk ke Jakarta pada hari ketiga penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II. Penurunan mencapai 20 persen.
"Kendaraan yang masuk ke DKI Jakarta, sejak pagi dihitung dari beberapa gerbang pintu masuk tol ada penurunan 16-20 persen," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 16 September 2020.
Baca: PSBB Jilid 2 Berlaku, Kapasitas Kendaraan Juga Dibatasi
Dia tak membeberkan detail penurunan volume. Yusri menyebut penghitungan penurunan dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan. Selain volume kendaraan, jumlah penumpang di Terminal Grogol juga menurun.
"Penurunan mencapai 75 persen termasuk kendaraan karena sepi," ucap Yusri.
Kepolisian berharap masyarakat tetap berada di rumah dan hanya keluar jika mendesak. Sehingga mata rantai penyebaran virus korona (covid-19) dapat diputus.
Pihaknya fokus melakukan operasi yustisi guna menegakkan penerapan protokol kesehatan. Operasi selama 24 jam itu dilakukan secara persuasif dan humanis di sejumlah titik.
"Penindakan aturan dasarnya yakin Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2020. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pasal dan UU yang kita terapkan kepada masyarakat yang melanggar," ujar Yusri.
Jakarta: Polda Metro Jaya mencatat penurunan
volume kendaraan yang masuk ke Jakarta pada hari ketiga penerapan pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) jilid II. Penurunan mencapai 20 persen.
"Kendaraan yang masuk ke
DKI Jakarta, sejak pagi dihitung dari beberapa gerbang pintu masuk tol ada penurunan 16-20 persen," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 16 September 2020.
Baca: PSBB Jilid 2 Berlaku, Kapasitas Kendaraan Juga Dibatasi
Dia tak membeberkan detail penurunan volume. Yusri menyebut penghitungan penurunan dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan. Selain volume kendaraan, jumlah penumpang di Terminal Grogol juga menurun.
"Penurunan mencapai 75 persen termasuk kendaraan karena sepi," ucap Yusri.
Kepolisian berharap masyarakat tetap berada di rumah dan hanya keluar jika mendesak. Sehingga mata rantai penyebaran virus korona (covid-19) dapat diputus.
Pihaknya fokus melakukan operasi yustisi guna menegakkan penerapan protokol kesehatan. Operasi selama 24 jam itu dilakukan secara persuasif dan humanis di sejumlah titik.
"Penindakan aturan dasarnya yakin Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2020. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pasal dan UU yang kita terapkan kepada masyarakat yang melanggar," ujar Yusri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
