Anies: RS di Jakarta Sempat Kolaps Akibat Covid-19
Antara • 15 Agustus 2021 03:23
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kondisi 140 rumah sakit rujukan covid-19 di Jakarta sempat kolaps akibat ledakan virus korona. Gelombang kedua covid-19 terjadi sepanjang Juli 2021.
Anies mengatakan kapasitas tempat tidur di Ibu Kota hanya 11 ribu. Sementara pasien yang dirawat melebihi jumlah tersebut.
"Meski tempat tidur telah ditambah, jumlah pasien yang datang tetap jauh lebih banyak dari fasilitas kesehatan," kata Anies dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2021.
Pada ledakan gelombang kedua, kasus harian di Jakarta sempat menyentuh 14.000 kasus per hari. Kemudian kasus harian stagnan di angka 12.000 sehari.
Sementara jumlah kasus aktif sempat berada di puncak pada 16 Juli 2021. Totalnya mencapai 113.000 kasus.
Baca: Kasus Aktif DKI Jakarta Turun Dalam Satu Bulan
"Kapasitas kesehatan kita bukannya tidak ada batas, jelas ada batasnya. Bila batas itu terlewati, maka kapasitas kesehatan kita kolaps, jumlah yang harus dirawat lebih banyak dari jumlah tempat tidur dan kamar untuk perawatan," ujar Anies.
Walau sempat berada di posisi sulit, namun ledakan covid-19 di Jakarta berhasil diredam lewat berbagai macam cara. Salah satunya adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang kemudian menjadi PPKM level 4.
"Kini Alhamdulilah beban kapasitas kesehatan kita sudah turun. Keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Jakarta hanya 33 persen saja, sementara keterisian tempat tidur di ruang ICU 59 persen," ucap Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kondisi 140 rumah sakit rujukan covid-19 di Jakarta sempat kolaps akibat ledakan virus korona. Gelombang kedua covid-19 terjadi sepanjang Juli 2021.
Anies mengatakan kapasitas tempat tidur di Ibu Kota hanya 11 ribu. Sementara pasien yang dirawat melebihi jumlah tersebut.
"M
eski tempat tidur telah ditambah, jumlah pasien yang datang tetap jauh lebih banyak dari fasilitas kesehatan," kata Anies dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2021.
Pada ledakan gelombang kedua, kasus harian di Jakarta sempat menyentuh 14.000 kasus per hari. Kemudian kasus harian stagnan di angka 12.000 sehari.
Sementara jumlah kasus aktif sempat berada di puncak pada 16 Juli 2021. Totalnya mencapai 113.000 kasus.
Baca:
Kasus Aktif DKI Jakarta Turun Dalam Satu Bulan
"Kapasitas kesehatan kita bukannya tidak ada batas, jelas ada batasnya. Bila batas itu terlewati, maka kapasitas kesehatan kita kolaps, jumlah yang harus dirawat lebih banyak dari jumlah tempat tidur dan kamar untuk perawatan," ujar Anies.
Walau sempat berada di posisi sulit, namun ledakan covid-19 di Jakarta berhasil diredam lewat berbagai macam cara. Salah satunya adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang kemudian menjadi PPKM level 4.
"Kini Alhamdulilah beban kapasitas kesehatan kita sudah turun. Keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Jakarta hanya 33 persen saja, sementara keterisian tempat tidur di ruang ICU 59 persen," ucap Anies. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)