Gerakan sanitasi bersih. (Foto:MI/atet)
Gerakan sanitasi bersih. (Foto:MI/atet)

Wagub Djarot: Sanitas Buruk Jadi Persoalan Mendasar DKI Jakarta

Ilham wibowo • 16 Maret 2016 12:40
medcom.id, Jakarta: Permukiman kumuh dan buruknya sanitasi masih jadi masalah utama di Ibu Kota Jakarta. Menjamurnya kontrakan dan indekos yang tidak menyediakan wc membuat warga buang air besar sembarangan.
 
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Salful Hidayat mengatakan, masih ada masyarakat yang belum peduli kesehatan dan kebersihan lingkungan.
 
"Masalah ini dihadapi kota besar di Indonesia, utamanya Jakarta," kata Djarot usai menghadiri deklarasi stop BAB sembarangan di RT 007/ RW 04, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/3/2016)
 
Menurut Djarot, masyarakat DKI Jakarta lebih banyak tinggal di permukiman padat. Persoalan sanitasi yang buruk harus menjadi perhatian guna meningkatkan kualitas kesehatan dan kebersihan lingkungan.
 
"Jakarta ini kampung besar. Kalau lihat Jakarta jangan hanya apartemen mewah. Lihat Jakarta jangan Sudirman, lihat Menteng, Thamrin. Tengok Cilincing, Tambora, Kapuk. Warga kita itu perlu perhatian lebih besar," ujar Djarot.
 
Djarot mengatakan, buruknya sanitasi karena warga di permukiman padat penduduk belum sadar kesehatan. Dia menginstruksikan, camat dan lurah mengecek hunian warga, termasuk rumah kontrakan, agar diwajibkan memiliki tempat buang air besar.
 
"Banyak kontrakan kos-kosan tidak menyediakan tempat BAB. Lurah harus cek, kalau ada kos-kosan seperti itu segera ditindak. Harus sediakan jamban dan kamar mandi. Entah digunakan bersama atau satu kamar satu," katanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan