medcom.id, Jakarta: Kawasan Kalijodo pernah digusur pada 2002-2003 di era kepemipinan Gubernur DKI Sutiyoso, wilayah yang dikenal tempat prostitusi dan perjudian itu juga dibongkar saat Jakarta dipimpin Gubernur Fauzi Bowo pada 2010. Kini, Kalijodo benar-benar rata dengan tanah di tangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Kawasan terkenal angker, lantaran dihuni preman-preman beringas yang tak takut mati itu disapu tanpa menyisakan bangunan. Ratusan warganya direlokasi ke rumah susun dan sebagian dipulangkan ke kampung halaman.
Ahok menegaskan, wilayah itu adalah jalur hijau. Dia meminta anak buahnya tidak menyisakan satu pun bangunan. Bukan hanya rumah, tapi kafe, hotel, pabrik, hingga rumah yang dijadikan tempat ibadah diratakan dengan tanah. Ahok merelokasi mereke ke tempat yang lebih layak.
Selama proses pembongkaran, tidak ada kelompok warga yang melakukan perlawanan. Pembongkaran berjalan lancar, meski ada beberapa warga yang bertahan.
"Gue kira ada yang ngelawan saat digsusur, Kalijodo ceritanya doang yang serem. Kalijodo tinggal cerita saja nih," kata Aji, 36, salah seorang warga yang menyaksikan pembongkaran Kalijodo kepada Metrotvnews.com, Senin (29/2/2016).
Pria asal Jelambar ini mengaku sengaja datang ke Kalijodo untuk melihat pembongkaran. Dia bilang, sebelum rencana penertiban Kalijodo mencuat ke publik, kawasan Kalijodo memang dihuni banyak preman untuk mengamankan wilayah itu.
"Tahu sendiri memang banyak preman di sini. Dulu pernah digusur, tapi enggak mati, tetap hidup. Nggak tahu kalau sekarang," ujarnya.
Pantauan Metrotvnews.com, sekitar pukul 07.30 WIB, alat berat merobohkan warung-warung di pinggir Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Disusul deretan kafe-kafe di sepanjang Jalan Kepanduan II, Jakarta Utara.
5 ribu pasukan gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP DKI Jakarta mengawal upaya penertiban. Aktivitas penertiban ini menjadi perhatian warga sekitar Kalijodo.
Warga tampak berduyun-duyun menyaksikan pembongkaran bangunan di kawasan Kalijodo. Warga menyaksikan pembongkaran dari seberang sungai Banjir Kanal Barat, Jalan Kepanduan I.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal mengatakan, masih ada beberapa warga Kalijodo yang bertahan di rumahnya. Polisi berjanji akan mengedepankan upaya persuasif.
"Warga sudah pindah ke Rusunawa, tapi ada beberapa yang masih bertahan. Pemerintah sudah warning. Kami akan lakukan somasi kemudian imbauan, jika tidak menurut juga kami akan lakukan penegakan hukum," kata Iqbal.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, sudah ada 198 warga Kalijodo yang setuju pindah ke rusun Marunda Jakarta Utara, dan 202 warga menyetujui pindah ke Rusun Pulogebang, Jakarta Timur. Sementara itu, mulai kemarin listrik di kawasan tersebut sudah dicabut untuk kelancaran pembongkaran.
medcom.id, Jakarta: Kawasan Kalijodo pernah digusur pada 2002-2003 di era kepemipinan Gubernur DKI Sutiyoso, wilayah yang dikenal tempat prostitusi dan perjudian itu juga dibongkar saat Jakarta dipimpin Gubernur Fauzi Bowo pada 2010. Kini, Kalijodo benar-benar rata dengan tanah di tangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Kawasan terkenal angker, lantaran dihuni preman-preman beringas yang tak takut mati itu disapu tanpa menyisakan bangunan. Ratusan warganya direlokasi ke rumah susun dan sebagian dipulangkan ke kampung halaman.
Ahok menegaskan, wilayah itu adalah jalur hijau. Dia meminta anak buahnya tidak menyisakan satu pun bangunan. Bukan hanya rumah, tapi kafe, hotel, pabrik, hingga rumah yang dijadikan tempat ibadah diratakan dengan tanah. Ahok merelokasi mereke ke tempat yang lebih layak.
Selama proses pembongkaran, tidak ada kelompok warga yang melakukan perlawanan. Pembongkaran berjalan lancar, meski ada beberapa warga yang bertahan.
"
Gue kira ada yang
ngelawan saat digsusur, Kalijodo ceritanya doang yang serem. Kalijodo tinggal cerita saja nih," kata Aji, 36, salah seorang warga yang menyaksikan pembongkaran Kalijodo kepada Metrotvnews.com, Senin (29/2/2016).
Pria asal Jelambar ini mengaku sengaja datang ke Kalijodo untuk melihat pembongkaran. Dia bilang, sebelum rencana penertiban Kalijodo mencuat ke publik, kawasan Kalijodo memang dihuni banyak preman untuk mengamankan wilayah itu.
"Tahu sendiri memang banyak preman di sini. Dulu pernah digusur, tapi enggak mati, tetap hidup. Nggak tahu kalau sekarang," ujarnya.
Pantauan Metrotvnews.com, sekitar pukul 07.30 WIB, alat berat merobohkan warung-warung di pinggir Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Disusul deretan kafe-kafe di sepanjang Jalan Kepanduan II, Jakarta Utara.
5 ribu pasukan gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP DKI Jakarta mengawal upaya penertiban. Aktivitas penertiban ini menjadi perhatian warga sekitar Kalijodo.
Warga tampak berduyun-duyun menyaksikan pembongkaran bangunan di kawasan Kalijodo. Warga menyaksikan pembongkaran dari seberang sungai Banjir Kanal Barat, Jalan Kepanduan I.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal mengatakan, masih ada beberapa warga Kalijodo yang bertahan di rumahnya. Polisi berjanji akan mengedepankan upaya persuasif.
"Warga sudah pindah ke Rusunawa, tapi ada beberapa yang masih bertahan. Pemerintah sudah warning. Kami akan lakukan somasi kemudian imbauan, jika tidak menurut juga kami akan lakukan penegakan hukum," kata Iqbal.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, sudah ada 198 warga Kalijodo yang setuju pindah ke rusun Marunda Jakarta Utara, dan 202 warga menyetujui pindah ke Rusun Pulogebang, Jakarta Timur. Sementara itu, mulai kemarin listrik di kawasan tersebut sudah dicabut untuk kelancaran pembongkaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)