Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dirinya bisa mengendalikan penyebaran virus korona (covid-19) di Jakarta. Caranya dengan memaksimalkan penggunaan masker. Dia mengutip kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia terkait 70 persen warga Jakarta yang disiplin menggunakan masker.
"Harus ditingkatkan minimal 85 persen. Kalau penggunaan masker bisa minimal 85 persen, maka lebih terkendali," kata Anies di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.
Dia mengimbau warga tetap disiplin protokol kesehatan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Sehingga, pihaknya tak lagi mengambil kebijakan rem darurat dan merugikan semua pihak.
Menurut dia, salah satu cara paling efektif memutus rantai penyebaran covid-19 yakni dengan berada di rumah. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI terus meningkatkan kapasitas tes covid-19.
Baca: Jelang PSBB Transisi, Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.389
"Sekarang kita kan perluas kapasitas tracing kita. Dengan perluasan kapasitas tracing, maka harapannya kita bisa lebih efektif lagi dalam pengendalian wabah ini," ujar Anies.
Dia menuturkan perluasan kapasitas tracing dilakukan dengan bantuan masyarakat. Salah satunya melalui pendataan pengunjung di perkantoran dan tempat usaha.
"Sehingga pergerakan penduduk, pergerakan masyarakat itu termonitor. Pendataan pengunjung ini membuat kita bisa memonitor lebih baik," tutup Anies.
Anies memutuskan kembali ke masa PSBB transisi. Kebijakan berlaku selama dua pekan mulai 12-25 Oktober 2020.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dirinya bisa mengendalikan penyebaran virus
korona (covid-19) di Jakarta. Caranya dengan memaksimalkan penggunaan masker. Dia mengutip kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia terkait 70 persen warga Jakarta yang disiplin menggunakan
masker.
"Harus ditingkatkan minimal 85 persen. Kalau penggunaan masker bisa minimal 85 persen, maka lebih terkendali," kata
Anies di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.
Dia mengimbau warga tetap disiplin protokol kesehatan selama masa pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) transisi. Sehingga, pihaknya tak lagi mengambil kebijakan rem darurat dan merugikan semua pihak.
Menurut dia, salah satu cara paling efektif memutus rantai penyebaran covid-19 yakni dengan berada di rumah. Selain itu, Pemerintah Provinsi
DKI terus meningkatkan kapasitas tes covid-19.
Baca: Jelang PSBB Transisi, Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.389
"Sekarang kita kan perluas kapasitas
tracing kita. Dengan perluasan kapasitas
tracing, maka harapannya kita bisa lebih efektif lagi dalam pengendalian wabah ini," ujar Anies.
Dia menuturkan perluasan kapasitas
tracing dilakukan dengan bantuan masyarakat. Salah satunya melalui pendataan pengunjung di perkantoran dan tempat usaha.
"Sehingga pergerakan penduduk, pergerakan masyarakat itu termonitor. Pendataan pengunjung ini membuat kita bisa memonitor lebih baik," tutup Anies.
Anies memutuskan kembali ke masa PSBB transisi. Kebijakan berlaku selama dua pekan mulai 12-25 Oktober 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)