medcom.id, Jakarta: Tanggal 1 Oktober jadi momen penting untuk mengingatkan rakyat Indonesia soal Hari Kesaktian Pancasila. Memperingati hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya pesan khusus untuk politikus dan pejabat.
"Buat kita PNS (pegawai negeri sipil) dan politisi hanya satu saja, jangan korupsi deh. Karena akar semua masalah Republik ini adalah korupsi," kata Ahok di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).
Dia menjelaskan, perjuangan Indonesia di masa lalu dan sekarang jelas berbeda. Pejuang dulu melakukan revolusi dengan mengorbankan keringat, darah, bahkan nyawa. Untuk menjaga keutuhan Indonesia sekarang pelayan masyarakat seharusnya tidak melakukan korupsi.
"Pancasila sakti dan tentu sudah ada korban. Dan buat kami, dengan kita lebih patriot meneruskan perjuangan para pahlawan revolusi. Kita sudah korbankan darah dan nyawa," terang dia.
Pada 30 September 1965 terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) mencoba mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Belum diketahui pasti siapa aktor di balik insiden ini.
Enam Jenderal dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Insiden G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September serta tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
medcom.id, Jakarta: Tanggal 1 Oktober jadi momen penting untuk mengingatkan rakyat Indonesia soal Hari Kesaktian Pancasila. Memperingati hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya pesan khusus untuk politikus dan pejabat.
"Buat kita PNS (pegawai negeri sipil) dan politisi hanya satu saja, jangan korupsi deh. Karena akar semua masalah Republik ini adalah korupsi," kata Ahok di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).
Dia menjelaskan, perjuangan Indonesia di masa lalu dan sekarang jelas berbeda. Pejuang dulu melakukan revolusi dengan mengorbankan keringat, darah, bahkan nyawa. Untuk menjaga keutuhan Indonesia sekarang pelayan masyarakat seharusnya tidak melakukan korupsi.
"Pancasila sakti dan tentu sudah ada korban. Dan buat kami, dengan kita lebih patriot meneruskan perjuangan para pahlawan revolusi. Kita sudah korbankan darah dan nyawa," terang dia.
Pada 30 September 1965 terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) mencoba mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Belum diketahui pasti siapa aktor di balik insiden ini.
Enam Jenderal dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Insiden G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September serta tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)