Warga Kampung Akuarium, Opi, pasang badan menolak penggusuran Kampung Akuarium/Metrotvnews.com/Wanda Indana
Warga Kampung Akuarium, Opi, pasang badan menolak penggusuran Kampung Akuarium/Metrotvnews.com/Wanda Indana

SIlakan Gusur Kampung Akuarium, tapi Langkahi Dulu Mayat Kami!

Wanda Indana • 11 April 2016 08:58
medcom.id, Jakarta: Mediasi antara ratusan warga Akuarium dengan Lurah dan Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, burujung nihil. Tidak ada kesepakatan dalam mediasi itu.
 
Opi, salah seorang warga yang juga bekerja di lembaga bantuan hukum menyerah. Opi menegaskan, pemerintah dan polisi tidak mengerti permintaan warga.
 
"Saya nyerah. Pak polisi silakan gusur kampung ini, kami tidak melawan. Tapi langkahi dulu mayat saya, langkahi dulu mayat kami," ujar Opi di kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Opi menegaskan, permintaan warga hanya satu, penangguhan waktu penggusuran. Menruut dia, ratusan warga kampung Akuarium belum mendapat kompensasi berupa rumah susun dan ganti rugi sesuai nilai material bangunan.
 
"Kami tidak perlu duit Rp1 atau Rp2 juta dari pemerintah. Tapi kami memohon bangunan kami dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak), kami belum siap," pinta Opi disambut teriakan ratusan warga.
 
Perempuan yang masih menempuh pendidikan S2 jurusan hukum ini, tidak ingin meninggalkan kampungnya dengan keadaan hina. Dia hanya ingin warga meninggalkan kampung Akuarium tanpa beban.
 
"Kami dikepung, kami seperti musuh, seperti teroris. Kami warga negara Indonesia, kita sama. Polisi itu mengayomi, bukan menakuti," tuturnya.
 
Pantauan Metrotvnews.com, ratusan warga yang didominasi laki-laki tampak mundur dari barisan depan berhadapan langsung dengan aparat polisi dan Satpol PP. Mereka digantikan dengan ibu-ibu rumah tangga. Polisi juga mengarahkan polisi wanita (Polwan) menghadapi para ibu-ibu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan