Ratusan pemukiman padat dan perkantoran berdiri di tengah pusat Ko ta Depok yang sudah tidak memiliki ruang terbuka hijau di Jalan Margo nda, Depok, Jawa Barat. (Foto:MI/Barry)
Ratusan pemukiman padat dan perkantoran berdiri di tengah pusat Ko ta Depok yang sudah tidak memiliki ruang terbuka hijau di Jalan Margo nda, Depok, Jawa Barat. (Foto:MI/Barry)

Pembangunan Semrawut, Tata Ruang Depok Perlu Dibenahi

Kisar Rajaguguk • 22 Maret 2015 13:15
medcom.id, Jakarta: Pembangunan di Kota Depok dinilai semakin kacau. Buruknya tata ruang menjadi penyebab utama kesemrawutan kota penyangga Jakarta itu.
 
Ketua Program Pascasarjana Geografi Universitas Indonesia, Tarsoen Waryono mengatakan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) jangka panjang Kota Depok perlu dibenahi. Sebab, pembangunan yang tidak terkontrol menimbulkan kemacetan dan banjir saat musim hujan.
 
“Bila RTRW tidak dibenahi, jalan-jalan di Kota Depok akan menyempit. Kota ini nyaris tak memiliki trotoar yang layak. Pejalan kaki harus berebut dengan kendaraan, parki liar, pedaganga kaki lima,” kata Tarsoen, Minggu (22/3/2015).

Menurutnya, 2 ribu hektar lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) harus bisa kembalikan kepada fungsinya. Sebab, banyak bangunan komersil dan pemukiman yang berdiri di lahan RTH.
 
“Untuk menyelamatkan RTH, perlu dibangun pola perumahan rakyat berbentuk vertikal. Perbanyak rumah susun. Kalau rumah dibangun horizontal, lahan semakin sempit," ujarnya.
 
Selain itu, untuk menjadikan Depok kota maju berbasis teknologi, ikon Depok harus diubah, dari Kota Belimbing menjadi Kota Pendidikan. Sebab, Depok memiliki banyak perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan