medcom.id, Jakarta: Sampah di DKI Jakarta diprediksi meningkat hingga 20 pesen pada bulan Ramadan. Banyaknya pedagang takjil dadakan di pinggir jalan menjadi penyumbang utama meningkatnya sampah di Ibu Kota.
Berdasarakan data Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, jumlah sampah di Jakarta biasanya hanya 6.500 ton per hari, selama Ramadan diperkirakan meningkat menjadi 7.800 ton per hari.
Kepala Seksi Humas Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, pola konsumsi warga Jakarta selama Ramadan berubah. Sampah biasanya menumpuk usai buka puasa dan subuh setelah sahur.
“Banyak juga pedagang takjil dadakan yang bermunculan di bulan Ramadan. Termasuk kegiatan sahur <i>on the road</i> menjadi penyumbang meningkatnya volume sampah,” kata Yogi saat berbincang dengan <i>Metrotvnews.com</i>, Jumat (19/6/2015).
Yogi yakin, volume sampah kembali normal bahkan menurun menjelang Idul Fitri. Sebab, banyak warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman. “Biasanya saat libur Lebaran sampah menumpuk dibeberapa titik tempat liburan. Seperti Ragunan, Ancol, Taman Mini dan beberapa tempat wisata lain,” ujarnya.
Dinas Kebersihan DKI telah mengerahkan petugas kebersihan agar tidak terjadi tumpukan sampah di Ibu Kota, terutama kebersihan jalan usai kegiatan sahur <i>on the road</i>.
Yogi meminta warga ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Karena peran warga sangat penting untuk membantu menjaga kebersihan Jakarta.
medcom.id, Jakarta: Sampah di DKI Jakarta diprediksi meningkat hingga 20 pesen pada bulan Ramadan. Banyaknya pedagang takjil dadakan di pinggir jalan menjadi penyumbang utama meningkatnya sampah di Ibu Kota.
Berdasarakan data Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, jumlah sampah di Jakarta biasanya hanya 6.500 ton per hari, selama Ramadan diperkirakan meningkat menjadi 7.800 ton per hari.
Kepala Seksi Humas Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, pola konsumsi warga Jakarta selama Ramadan berubah. Sampah biasanya menumpuk usai buka puasa dan subuh setelah sahur.
“Banyak juga pedagang takjil dadakan yang bermunculan di bulan Ramadan. Termasuk kegiatan sahur
on the road menjadi penyumbang meningkatnya volume sampah,” kata Yogi saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, Jumat (19/6/2015).
Yogi yakin, volume sampah kembali normal bahkan menurun menjelang Idul Fitri. Sebab, banyak warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman. “Biasanya saat libur Lebaran sampah menumpuk dibeberapa titik tempat liburan. Seperti Ragunan, Ancol, Taman Mini dan beberapa tempat wisata lain,” ujarnya.
Dinas Kebersihan DKI telah mengerahkan petugas kebersihan agar tidak terjadi tumpukan sampah di Ibu Kota, terutama kebersihan jalan usai kegiatan sahur
on the road.
Yogi meminta warga ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Karena peran warga sangat penting untuk membantu menjaga kebersihan Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)