medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mau kompromi dengan DPRD terkait APBD 2015. Sikap kerasnya berpotensi menimbulkan gesekan dan bisa membahayakan dirinya.
Ahok meyakinkan bahwa jiwa dan raga siap diserahkan sepenuhnya atas konsekuensi yang akan diterimanya. Bahkan dia mengabaikan nasihat orang tuanya.
"Ibu saya menasihati dua hari yang lalu. 'Apa enggak bisa kompromi? Saya bilang berarti harus setuju Rp12,1 triliun. Saya enggak mau. Mama dengar baik-baik, saya tidak mau," kata Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
Ahok menuturkan, Ibunya memberikan wejangan bahwa memiliki seribu teman masih sedikit, dan satu musuh kebanyakan. “Saya yakin 100 persen musuh saya semakin banyak. Ibu saya minta semua diselesaikan baik-baik. Saya bilang semua akan selesai dengan baik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Ibunya selalu menasihati dirinya tetap menjadi orang yang baik dan berani bersikap demi kebenaran. Namun dia yakin, sikap tegas dan kejujuran sulit diterapkan dan akan dihalangi. Sebab, masih banyak orang yang tidak suka kebenaran diungkap. “Semua pasti ingin menjadi orang benar, tetapi kadang ada juga orang yang tidak mau kebenaran terungkap,” katanya.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mau kompromi dengan DPRD terkait APBD 2015. Sikap kerasnya berpotensi menimbulkan gesekan dan bisa membahayakan dirinya.
Ahok meyakinkan bahwa jiwa dan raga siap diserahkan sepenuhnya atas konsekuensi yang akan diterimanya. Bahkan dia mengabaikan nasihat orang tuanya.
"Ibu saya menasihati dua hari yang lalu. 'Apa enggak bisa kompromi? Saya bilang berarti harus setuju Rp12,1 triliun. Saya enggak mau. Mama dengar baik-baik, saya tidak mau," kata Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
Ahok menuturkan, Ibunya memberikan wejangan bahwa memiliki seribu teman masih sedikit, dan satu musuh kebanyakan. “Saya yakin 100 persen musuh saya semakin banyak. Ibu saya minta semua diselesaikan baik-baik. Saya bilang semua akan selesai dengan baik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Ibunya selalu menasihati dirinya tetap menjadi orang yang baik dan berani bersikap demi kebenaran. Namun dia yakin, sikap tegas dan kejujuran sulit diterapkan dan akan dihalangi. Sebab, masih banyak orang yang tidak suka kebenaran diungkap. “Semua pasti ingin menjadi orang benar, tetapi kadang ada juga orang yang tidak mau kebenaran terungkap,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)