medcom.id, Jakarta: Dua pegawai negeri sipil (PNS) ikut ambil bagian dalam pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) asal Taiwan, Yuang Ming Hsi. Menurut Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, dua PNS tersebut adalah Safrudin alias Aji (29) merupakan PNS Imigrasi dan Deny (36) merupakan PNS Kementerian Hukum dan HAM.
"Safrudin alias Aji menggunakan seragam imigrasinya untuk menakut-nakuti korban supaya korban percaya aksi penggrebekan ini dianggap sah," kata Eko di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2015).
Sementara Deny merupakan orang yang meminta Aji menggerebek Yuang atas perintah kerabat Novi, Yogi. "Kemudian Deny mendapat imbalan sebesar Rp50 juta dari Yogi," kata Eko.
Dalam penggrebekan ini juga terlibat seorang yang mengaku wartawan Majalah Pembaharu, Minggus (51). Hadirnya Minggus semakin meyakinkan korban penggrebekan ini resmi.
Eko menyebut aksi pemerasan tergorganisasi dengan baik. Berbagai strategi yang digunakan komplotan pelaku dinilai berjalan mulus.
Aksi pemerasan ini bermula saat Novi merasa dendam kepada Yuang. Novi menceritakan kekesalannya kepada Yogi yang kemudian menyusun berbagai strategi menjebak Yuang.
medcom.id, Jakarta: Dua pegawai negeri sipil (PNS) ikut ambil bagian dalam pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) asal Taiwan, Yuang Ming Hsi. Menurut Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, dua PNS tersebut adalah Safrudin alias Aji (29) merupakan PNS Imigrasi dan Deny (36) merupakan PNS Kementerian Hukum dan HAM.
"Safrudin alias Aji menggunakan seragam imigrasinya untuk menakut-nakuti korban supaya korban percaya aksi penggrebekan ini dianggap sah," kata Eko di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2015).
Sementara Deny merupakan orang yang meminta Aji menggerebek Yuang atas perintah kerabat Novi, Yogi. "Kemudian Deny mendapat imbalan sebesar Rp50 juta dari Yogi," kata Eko.
Dalam penggrebekan ini juga terlibat seorang yang mengaku wartawan Majalah Pembaharu, Minggus (51). Hadirnya Minggus semakin meyakinkan korban penggrebekan ini resmi.
Eko menyebut aksi pemerasan tergorganisasi dengan baik. Berbagai strategi yang digunakan komplotan pelaku dinilai berjalan mulus.
Aksi pemerasan ini bermula saat Novi merasa dendam kepada Yuang. Novi menceritakan kekesalannya kepada Yogi yang kemudian menyusun berbagai strategi menjebak Yuang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)