Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat terjadi 489 kebakaran melanda permukiman di Ibu Kota sepanjang tahun ini. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menerangkan sebagian besar kebakaran diakibatkan oleh korsleting listrik.
"Seperti kebakaran yang melanda permukiman warga di Jl Kebon Jahe Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu, 23 Agustus. Kebakaran itu menghanguskan 154 rumah dan membuat 574 warga mengungsi," ungkap dia, di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.
Isnawa menyampaikan pihaknya bakal menggandeng para pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik untuk mencegah kebakaran. Yakni PLN, pemadam kebakaran, hingga Satpol PP.
"Aksi pemantauan akan dilakukan di 10 kelurahan dengan kategori tinggi rawan kebakaran," ujar dia.
Sementara itu, dari 489 kebakaran yang terjadi di permukiman tahun ini, rinciannya di Jakarta Timur 126 kebakaran, dan Jakarta Barat 112 kebakaran. Selanjutnya Jakarta Utara 95 kebakaran, Jakarta Selatan 92 kebakaran, Jakarta Pusat 61 kebakaran, dan Kepulauan Seribu 3 kebakaran.
Sebanyak 347 kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, 60 kejadian kebakaran disebabkan tabung gas, dan 18 kebakaran terjadi karena pembakaran sampah. Isnawa megaku pihaknya masih mengkaji terkait jumlah permukiman yang bakal dilakukan pemantauan pada tahap awal.
"Sedang kita kaji," kata dia.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI
Jakarta mencatat terjadi 489
kebakaran melanda permukiman di Ibu Kota sepanjang tahun ini. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menerangkan sebagian besar kebakaran diakibatkan oleh
korsleting listrik.
"Seperti kebakaran yang melanda permukiman warga di Jl Kebon Jahe Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu, 23 Agustus. Kebakaran itu menghanguskan 154 rumah dan membuat 574 warga mengungsi," ungkap dia, di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.
Isnawa menyampaikan pihaknya bakal menggandeng para pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik untuk mencegah kebakaran. Yakni PLN, pemadam kebakaran, hingga Satpol PP.
"Aksi pemantauan akan dilakukan di 10 kelurahan dengan kategori tinggi rawan kebakaran," ujar dia.
Sementara itu, dari 489 kebakaran yang terjadi di permukiman tahun ini, rinciannya di Jakarta Timur 126 kebakaran, dan Jakarta Barat 112 kebakaran. Selanjutnya Jakarta Utara 95 kebakaran, Jakarta Selatan 92 kebakaran, Jakarta Pusat 61 kebakaran, dan Kepulauan Seribu 3 kebakaran.
Sebanyak 347 kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, 60 kejadian kebakaran disebabkan tabung gas, dan 18 kebakaran terjadi karena pembakaran sampah. Isnawa megaku pihaknya masih mengkaji terkait jumlah permukiman yang bakal dilakukan pemantauan pada tahap awal.
"Sedang kita kaji," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
