Jakarta: Tak hanya parasetamol, 31 Titik di Teluk Jakarta terlapor melebihi baku mutu air dengan kandungan limbah berbahaya lain seperti amonia dan logam berat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan beberapa langkah penanganan, salah satunya meningkatkan partisipasi komunitas.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan membangun jaringan komunitas di Sungai Ciliwung. KLHK pemerintah daerah di Bogor dan Depok untuk memastikan peran komunitas semakin besar.
"Kita beri bantuan seperti perahu yang digunakan untuk wisata sambil membersihkan sampah. Jadi pengunjung bisa menyusur sungai naik kapal tapi sambil mengumpulkan sampah" ujar Sigit dalam Newsline di Metro TV, Selasa, 5 Oktober 2021.
Langkah ini dikenal sebagai gerakan patroli sungai. Berkat hal ini, baku mutu air di sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta semakin membaik.
"Itu baku mutunya sudah membaik. Ada beberapa titik yang satwanya sudah ditemukan kembali, seperti kura-kura dan ikan endemik," ungkap Sigit. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Tak hanya parasetamol, 31 Titik di Teluk Jakarta terlapor melebihi baku mutu air dengan kandungan limbah berbahaya lain seperti amonia dan logam berat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan beberapa langkah penanganan, salah satunya meningkatkan partisipasi komunitas.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan membangun jaringan komunitas di Sungai Ciliwung. KLHK pemerintah daerah di Bogor dan Depok untuk memastikan peran komunitas semakin besar.
"Kita beri bantuan seperti perahu yang digunakan untuk wisata sambil membersihkan sampah. Jadi pengunjung bisa menyusur sungai naik kapal tapi sambil mengumpulkan sampah" ujar Sigit dalam
Newsline di
Metro TV, Selasa, 5 Oktober 2021.
Langkah ini dikenal sebagai gerakan patroli sungai. Berkat hal ini, baku mutu air di sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta semakin membaik.
"Itu baku mutunya sudah membaik. Ada beberapa titik yang satwanya sudah ditemukan kembali, seperti kura-kura dan ikan endemik," ungkap Sigit.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)