Tampilan aplikasi Go-Jek, Blu-Jek, dan GrabBike
Tampilan aplikasi Go-Jek, Blu-Jek, dan GrabBike

Lembaga Kajian UI Prediksi Ojek Berbasis Aplikasi tak Berumur Panjang

Ilham wibowo • 18 September 2015 10:08
medcom.id, Jakarta: Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Universitas Indonesia memprediksi keberadaan ojek berbasis aplikasi tidak berumur panjang. Munculnya banyak pesaing dan kemajuan teknologi akan mengalihkan konsumen ke alternatif transportasi lain.
 
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Universitas Indonesia Ditha Wiradiputra mengatakan, kehadiran ojek online tak ubahnya warung internet (warnet) yang keberadaannya tidak lama dan mati perlahan-lahan.
 
“Bisa juga seperti minimarket yang awalnya diprotes pelaku usaha kecil tradisional. Banyak warung kecil yang tergusur. Ini hampir sama dengan fenomena ojek online ," kata Ditha di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Depok, Jawa Barat, Jumat (18/9/2015).
 
Ditha meminta pemerintah menyelesaikan masalah ojek berbasis aplikasi yang menimbulkan konflik di lapangan dengan ojek konvensional. "Kalau nantinya masuk kategori transportasi umum, pelat motor harus dibedakan dengan motor umum. Harus ada aturan yang mengikatnya," kata Ditha.
 
Ia mengatakan, perkembangan teknologi dengan hadirnya perusahaan aplikasi transportasi memang tidak bisa dihindari. "Ojek online jika menerapkan tarif rendah bisa mematikan ojek konvensional atau yang biasa mangkal. Ini harus segera diatur," ujarnya.
 
Keduanya harus berjalan beriringan dan saling mengisi agar kedua ojek tersebut tetap hidup berdampingan. Saat ini kehadiran ojek online dinilai masyarakat lebih nyaman karena sistem tarif sudah ditentukan berdasarkan jarak dan tidak sembarangan. Sedangkan transportasi massal milik pemerintah dirasakan belum memberikan pelayanan yang terbaik.
 
Keberadaan ojek diprediksi akan hilang ketika pemerintah berhasil menyempurnakan angkutan massal. Kehadiran Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Kereta Rel Listrik (KRL) dan TransJakarta akan mengalihkan pelanggan ke angkutan massal itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan