medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah DKI Saefullah merupakan orang yang menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) proyek pembangunan simpang susun Semanggi. Saefullah mengaku sempat dimewanti-wanti usai menandatangani perjanjian tersebut.
"Semanggi kan saya yang MOU. Saya diperangi orang, dibilang 'Hati-hari pak Sekda. Nanti kena kasus'. Lalu kasus apa saya bilang," cerita Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 5 Juni 2017.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta memang menyoroti sumber pemasukan DKI, di antaranya soal reklamasi dan kontribusi tambahan. Proyek simpang susun Semanggi adalah salah satu proyek yang menggunakan sumber dana di luar APBD DKI.
Saefullah merasa tak ada yang salah dengan proyek tersebut. Dia tak peduli dengan ucapan orang dan meyakini proyek tersebut berjalan di koridor yang benar.
"Semanggi punya manfaat tinggi. Kita dapat indah dan lalu lintas cair. Kita enggak terima duit. Satu sen pun enggak ada pejabat DKI terima duit," kata Saefullah.
Simpang Susun Semanggi adalah proyek yang dibangun memakai dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Dana ini didapat dari perusahaan Jepang yang ingin menaikan KLBnya yang bernilai sekitar Rp300 miliar.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah DKI Saefullah merupakan orang yang menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) proyek pembangunan simpang susun Semanggi. Saefullah mengaku sempat dimewanti-wanti usai menandatangani perjanjian tersebut.
"Semanggi kan saya yang MOU. Saya diperangi orang, dibilang 'Hati-hari pak Sekda. Nanti kena kasus'. Lalu kasus apa saya bilang," cerita Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 5 Juni 2017.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta memang menyoroti sumber pemasukan DKI, di antaranya soal reklamasi dan kontribusi tambahan. Proyek simpang susun Semanggi adalah salah satu proyek yang menggunakan sumber dana di luar APBD DKI.
Saefullah merasa tak ada yang salah dengan proyek tersebut. Dia tak peduli dengan ucapan orang dan meyakini proyek tersebut berjalan di koridor yang benar.
"Semanggi punya manfaat tinggi. Kita dapat indah dan lalu lintas cair. Kita enggak terima duit. Satu sen pun enggak ada pejabat DKI terima duit," kata Saefullah.
Simpang Susun Semanggi adalah proyek yang dibangun memakai dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Dana ini didapat dari perusahaan Jepang yang ingin menaikan KLBnya yang bernilai sekitar Rp300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)