medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik darah saat dituding sengaja menghentikan dana hibah ke Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B Jassin. Pria yang akrab disapa Ahok ini menerangkan penghentian dana hibah PDS H.B Jassin sesuai aturan dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kan enggak bisa berturut-turut terima dana hibah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pemendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD menerangkan bahwa sebuah intitusi tak bisa menerima dana hibah lebih dari tiga tahun berturut-turut.
JJ Rizal. ANT/Dodo Karundeng.
Karena tak dapat hibah, budayawan JJ Rizal mengecap Ahok sebagai pejabat yang tidak peduli dengan budaya. Ahok menepis tudingan itu. Pria asal Belitung itu meradang, dengan nada suara tinggi Ahok menegaskan, membiayai PDS H.B Jasin dengan uang pribadi.
"Kamu kira gaji pegawainya siapa? Uang operasional saya! JJ Rizal enggak usah sok ngomong deh, yang gaji mereka tiap bulan puluhan juta itu siapa? duit gua," ketus Ahok.
Tidak Transparan
Tahun 2015, PDS H.B Jassin memperoleh dana hibah sebesar Rp1,2 miliar. Namun, uang yang diterima PDS H.B Jassin hanya sekitar Rp200 juta. Ahok tak mencairkan semuanya karena beralasan PDS H.B Jassin tak transparan dalam mengelola keuangan.
Ahok sudah menawarkan solusi dengan mengambil alih pengelolaan PDS H.B Jassin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tapi, niat itu ditolak PDS H.B Jassin.
Gedung Pusat Dokumentasi Sastra HB Jasin di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. MI/Rommy Pujianto.
"Kalau kamu cinta seni, pengurus yang mengaku cinta seni, lebih aman diserahkan ke Pemda enggak? Pemprov dan DPRD akan rawat. Masa kamu enggak percaya?" terang Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini menilai, pengelolaan PDS H.B Jassin tak masuk akal. Ahok mengaku tak rela memberi dana hibah jika para pengurus tak berlaku transparan.
"Saya minta tampung ke saya, kamu enggak mau kasih. Jadi jangan cuma ngomong anda cuma minta Rp2 miliar terus pesta pora, sorry! Masukin dong resmi Pemda," tandas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik darah saat dituding sengaja menghentikan dana hibah ke Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B Jassin. Pria yang akrab disapa Ahok ini menerangkan penghentian dana hibah PDS H.B Jassin sesuai aturan dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kan enggak bisa berturut-turut terima dana hibah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pemendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD menerangkan bahwa sebuah intitusi tak bisa menerima dana hibah lebih dari tiga tahun berturut-turut.
JJ Rizal. ANT/Dodo Karundeng.
Karena tak dapat hibah, budayawan JJ Rizal mengecap Ahok sebagai pejabat yang tidak peduli dengan budaya. Ahok menepis tudingan itu. Pria asal Belitung itu meradang, dengan nada suara tinggi Ahok menegaskan, membiayai PDS H.B Jasin dengan uang pribadi.
"Kamu kira gaji pegawainya siapa? Uang operasional saya! JJ Rizal enggak usah sok ngomong deh, yang gaji mereka tiap bulan puluhan juta itu siapa? duit
gua," ketus Ahok.
Tidak Transparan
Tahun 2015, PDS H.B Jassin memperoleh dana hibah sebesar Rp1,2 miliar. Namun, uang yang diterima PDS H.B Jassin hanya sekitar Rp200 juta. Ahok tak mencairkan semuanya karena beralasan PDS H.B Jassin tak transparan dalam mengelola keuangan.
Ahok sudah menawarkan solusi dengan mengambil alih pengelolaan PDS H.B Jassin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tapi, niat itu ditolak PDS H.B Jassin.
Gedung Pusat Dokumentasi Sastra HB Jasin di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. MI/Rommy Pujianto.
"Kalau kamu cinta seni, pengurus yang mengaku cinta seni, lebih aman diserahkan ke Pemda enggak? Pemprov dan DPRD akan rawat. Masa kamu enggak percaya?" terang Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini menilai, pengelolaan PDS H.B Jassin tak masuk akal. Ahok mengaku tak rela memberi dana hibah jika para pengurus tak berlaku transparan.
"Saya minta tampung ke saya, kamu enggak mau kasih. Jadi jangan cuma ngomong anda cuma minta Rp2 miliar terus pesta pora,
sorry! Masukin dong resmi Pemda," tandas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)