Jakarta: Pembangunan jembatan layang multiguna atau sky bridge Tanah Abang sudah dimulai awal Agustus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan jembatan ini bisa dioperasikan pada pertengahan Oktober.
Untuk mempercepat proses konstruksi jembatan itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho menemui direksi PD Pembangunan Sarana Jaya. PD Pembangunan Sarana Jaya berjanji akan menambah durasi pengerjaan konstruksi.
Semula pekerjaan dilakukan dari pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB, diperpanjang menjadi dari 19.00 WIB hingga 04.00 WIB. Teguh berharap perpanjangan waktu kerja membuat pembangunan sky bridge selesai tepat waktu, tanpa mengurangi kualitas pembangunan.
"Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk persiapan penataan PKL (pedagang kaki lima). Jadi setelah sky bridge selesai, proses penataan PKL untuk menempati sky bridge bisa dilaksanakan," jelas Agus, Rabu, 15 Agustus 2018.
Selama masa pekerjaan, tambah dia, pembukaan jalan tetap berlaku seperti saat ini. Hanya satu jalur yang dibuka untuk bus TransJakarta. Jalur lain tetap untuk PKL dan pejalan kaki.
Untuk menghindari kecelakaan akibat pekerjaan konstruksi akan disediakan jalur khusus."Para pihak juga menyepakati untuk melakukan rekayasa lalu lintas selama pembangunan berlangsung. Tidak ada kendala karena Pembangunan Sarana Jaya juga sudah mendapat izin memotong pohon dan menggantinya di lokasi lain."
Baca: Skybridge Tanah Abang Masih Awam bagi PKL
Jembatan layang multiguna ini diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan persoalan kemacetan karena PKL di sekitar pasar Tanah Abang. "Sky bridge akan mengintegrasikan moda transportasi, memudahkan pejalan kaki menuju stasiun Tanah Abang, dan sebagian pedagang bisa dipindahkan ke sana," ungkap Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, Juli lalu.
Jembatan serupa atau sky walk sudah dibangun Pemerintah Kota Bandung untuk memindahkan pedagang kaki lima di Jalan Cihampelas. Setelah setahun, pedestrian lebih rapi karena ditinggalkan PKL, tetapi lalu lintas di pusat penjualan jin tetap tersendat.
Sky Bridge Tanah Abang dibangun dengan panjang 350 meter, menghubungkan stasiun hingga Blok G, dengan estimasi biaya mencapai Rp50 miliar. Di Bandung, sky walk atau Teras Cihampelas dibangun sepanjang 450 meter dengan total biaya Rp48,5 miliar.
Jakarta: Pembangunan jembatan layang multiguna atau
sky bridge Tanah Abang sudah dimulai awal Agustus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan jembatan ini bisa dioperasikan pada pertengahan Oktober.
Untuk mempercepat proses konstruksi jembatan itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho menemui direksi PD Pembangunan Sarana Jaya. PD Pembangunan Sarana Jaya berjanji akan menambah durasi pengerjaan konstruksi.
Semula pekerjaan dilakukan dari pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB, diperpanjang menjadi dari 19.00 WIB hingga 04.00 WIB. Teguh berharap perpanjangan waktu kerja membuat pembangunan
sky bridge selesai tepat waktu, tanpa mengurangi kualitas pembangunan.
"Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk persiapan penataan PKL (pedagang kaki lima). Jadi setelah
sky bridge selesai, proses penataan PKL untuk menempati
sky bridge bisa dilaksanakan," jelas Agus, Rabu, 15 Agustus 2018.
Selama masa pekerjaan, tambah dia, pembukaan jalan tetap berlaku seperti saat ini. Hanya satu jalur yang dibuka untuk bus TransJakarta. Jalur lain tetap untuk PKL dan pejalan kaki.
Untuk menghindari kecelakaan akibat pekerjaan konstruksi akan disediakan jalur khusus."Para pihak juga menyepakati untuk melakukan rekayasa lalu lintas selama pembangunan berlangsung. Tidak ada kendala karena Pembangunan Sarana Jaya juga sudah mendapat izin memotong pohon dan menggantinya di lokasi lain."
Baca: Skybridge Tanah Abang Masih Awam bagi PKL
Jembatan layang multiguna ini diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan persoalan kemacetan karena PKL di sekitar pasar Tanah Abang. "
Sky bridge akan mengintegrasikan moda transportasi, memudahkan pejalan kaki menuju stasiun Tanah Abang, dan sebagian pedagang bisa dipindahkan ke sana," ungkap Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, Juli lalu.
Jembatan serupa atau
sky walk sudah dibangun Pemerintah Kota Bandung untuk memindahkan pedagang kaki lima di Jalan Cihampelas. Setelah setahun, pedestrian lebih rapi karena ditinggalkan PKL, tetapi lalu lintas di pusat penjualan jin tetap tersendat.
Sky Bridge Tanah Abang dibangun dengan panjang 350 meter, menghubungkan stasiun hingga Blok G, dengan estimasi biaya mencapai Rp50 miliar. Di Bandung,
sky walk atau Teras Cihampelas dibangun sepanjang 450 meter dengan total biaya Rp48,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)