Ilustrasi pelaku begal. (Foto: MI/ANGGA YUNIAR)
Ilustrasi pelaku begal. (Foto: MI/ANGGA YUNIAR)

Polsek Pamulang Cek Info Pembegalan

Tri Kurniawan • 25 Februari 2015 23:46
medcom.id, Jakarta: Polsek Pamulang, Tangerang Selatan, mengecek kebeneran info pembegalan di wilayah hukumnya. Pasalnya, beredar kabar ada pembegalan di sana pada pukul 20.00 WIB, Rabu (25/2/2015) tadi.
 
Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Pamulang Aiptu wahyu menjelaskan, sampai saat ini tidak ada begal di wilayah hukumnya. Petugas, kata dia, belum menerima laporan adanya kejahatan pembegalan.
 
Namun demikian, polisi sudah mengecek ke wilayah yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut. "Sekarang kami juga sedang melaksanakan operasi di wilayah Pamulang," kata Wahyu kepada Metrotvnews.com, Rabu.

Kabar pembegalan di Pamulang tersebar cepat melalui saran komunikasi di telepon genggam. Berikut petikan pesan berantai tersebut:
 
"Terjadi pembegalan di pamulang tangerang selatan  benda 2 ..baru bangat pkl 20 : 00 korban tewas di tempat akibat di bacok menggunakan pedang. Pelaku lari ke arah serpong bagi anda melihat seseorang yg menggunakan sepeda motor satria B 2446 WAF harap lapor polisi. Tlg sebarkan ya thx".
 
Maraknya kasus pembegalan diikuti informasi melalui pesan berantai yang tak jelas asal usulnya pun sudah ditanggapi Polri. Korps Bhayangkara khawatir, pesan-pesan tersebut hanya membuat teror di masyarakat, sehingga mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
 
"Rilis-rilis ataupun broadcast itu di satu sisi hasil kreatifitas, boleh menjadi acuan, tapi jangan sampai menebar ketakutan di masyarakat," imbau Kabag Penum DivHumas Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, Rabu.
 
Beberapa pesan bahkan menyertakan penguatan argumen dengan mengutip sumber dari sektor kepolisian terdekat. Adanya keterkaitan pesan berantai dengan informasi dari Polri, kata Rikwanto, hanya untuk meyakinkan masyarakat bahwa informasi kejahatan tersebut benar adanya.
 
Polri mengaku tak pernah mengirimkan pesan-pesan berantai terkait tindak kejahatan kepada masyarakat. Salah satunya kejahatan pembegalan. Karenanya, ia meminta masyarakat menyaring informasi, terutama terkait tindak kejahatan yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
 
"Informasi begal didrop ke wilayah-wilayah tertentu, foto-foto korban atau pelaku itu belum jelas kebenarannya. Itu enggak bagus, enggak boleh, kasihan masyarakat sehingga menimbulkan ketakutan. Polri tak tidak pernah menyebarkan broadcast message. Kita jaga perasaan masyarakat. Kalaupun ada, cukup untuk kita saja dan akan kita netralisir itu," tandas Rikwanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan