HIPPI DKI Jakarta Minta Keringanan Soal THR

Jakarta: Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta meminta keringanan terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 2021 untuk karyawan. Pasalnya, finansial beberapa sektor usaha belum pulih akibat pandemi covid-19. "Dalam kondisi yang dialami pengusaha saat ini sangat dibutuhkan pengertian dan kesadaran dari karyawan/pekerja dari sisi kemampuan pengusaha untuk membayar THR," kata Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Maret 2021. Ia mengungkapkan bahwa beberapa sektor mungkin masih bisa membayar THR kepada karyawannya. Seperti telekomunikasi, energi, sebahagian industry makanan dan minuman, industri farmasi, serta BUMN. Namun, sektor pariwisata dan turunannya seperti hotel, restoran, kafe, travel, transportasi, mal, hiburan malam, otomotif, properti, hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM) dipastikan keberatan membayar kewajiban tersebut. Pasalnya, arus kas (cash flow) usaha tersebut masih terdampak. "Dalam kondisi ini pemerintah harus segera menerbitkan surat edaran Menteri Tenaga Kerja tentang Juklak dan Juknis THR 2021 dengan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kondisi pelaku usaha akibat pandemi covid-19," pinta dia. Baca: Serikat Pekerja Minta THR Tahun Ini Tidak Dicicil Ia menyarankan pengusaha yang memiliki kemampuan membayar THR tetap diwajibak membayar tujuh hari sebelum Idulfitri. Pengusaha yang tidak mampu diharapkan bisa melakukan perundingan bipartit dengan karyawan untuk mencari solusi terbaik. "Pengusaha bukannya tidak mau membayar THR 2021, Akan tetapi, kondisi keuangan yang sudah teramat berat akibat omzet yang turun tajam, mampu bertahan saja sudah sangat baik," terang Sarman. HIPPI DKI sangat mengharapkan pengertian yang dalam dan kesadaran yang tinggi dari serikat pekerja atau buruh. Buruh dan karyawan diminta dapat melihat tantangan yang dihadapi pengusaha secara jernih karena pandemi covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi 2020 minus 2,07 persen.