Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Dia berharap proyek itu segera rampung.
"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ketiga. Jadi lebih cepat dari target sebelumnya," kata Luhut melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Agustus 2021.
Luhut mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari rencana induk atau master plan pengendalian banjir di DKI Jakarta. Sekaligus, bentuk komitmen pemerintah pusat mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga hilir.
Baca: Pelaksanaan Proyek Pompa Sentiong Ancol Diminta Transparan
Menurut Luhut, wilayah hulu sedang dibangun Bendungan Ciawi, Bogor, yang direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik. Sementara itu, luas genangan mencapai 39,40 hektare dengan biaya pembangunan Rp798,7 miliar.
Bendungan tersebut didesain untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta. Aliran air ditahan dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa dan kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
"Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/det. Sedangkan progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79 persen," ujar Luhut.
Selain Bendungan Ciawi, pemerintah juga membangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung 1,68 juta meter kubik. Sedangkan, luas area genangan 5,23 hektare.
"Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 m3 /det dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083 persen," ucap Luhut.
Sedangkan, di wilayah hilir atau di Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Selain penyelesaian sodetan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen SDA juga menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan
Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Dia berharap proyek itu segera rampung.
"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ketiga. Jadi lebih cepat dari target sebelumnya," kata
Luhut melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Agustus 2021.
Luhut mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari rencana induk atau
master plan pengendalian banjir di
DKI Jakarta. Sekaligus, bentuk komitmen pemerintah pusat mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga hilir.
Baca:
Pelaksanaan Proyek Pompa Sentiong Ancol Diminta Transparan
Menurut Luhut, wilayah hulu sedang dibangun Bendungan Ciawi, Bogor, yang direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik. Sementara itu, luas genangan mencapai 39,40 hektare dengan biaya pembangunan Rp798,7 miliar.
Bendungan tersebut didesain untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta. Aliran air ditahan dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa dan kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
"Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/det. Sedangkan progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79 persen," ujar Luhut.
Selain Bendungan Ciawi, pemerintah juga membangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung 1,68 juta meter kubik. Sedangkan, luas area genangan 5,23 hektare.
"Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 m3 /det dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083 persen," ucap Luhut.
Sedangkan, di wilayah hilir atau di Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Selain penyelesaian sodetan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen SDA juga menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)