Jakarta: Ombudsman RI menyatakan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta melakukan maladministrasi saat menertibkan pedagang kaki lima. Salah satunya, Ombudsman menemukan bukti saat anggota Satpol PP meminta uang saat menertibkan PKL.
Simpulan itu didapat usai Ombudsman melakukan investigasi mandiri di dua pekan pertama November. Ada tujuh lokasi yang diinvestigasi, yakni Pasar Tanah Abang, Stasiun Tebet, Setia Budi, Menara Imperium, Kawasan Jatinegara, Setiabudi Perbanas, dan Stasiun Manggarai.
Investigasi Ombudsman juga dilengkapi bukti video. Video itu lantas diputar saat hasil investigasi dirilis. "Hasil rekomendasi sudah kita serahkan ke Pemprov DKI. Kita berharap ada perubahan," kata Anggota Ombudsman Adrianus Meliala, Jumat, 24 November 2017.
Ada dua video yang diputar Ombudsman. Pertama video soal kesemrawutan lokasi yang dipantau. Video kedua berisi percakapan investigator dengan orang diduga preman dan oknum Satpol PP.
Baca: Satpol PP Ngeluh Kewalahan Ulah PKL
Ombudsman menyatakan punya bukti saat anggota Satpol PP melakukan transaksi dengan PKL. "Transaksi dilakukan agar PKL aman dari razia," kata dia.
Selain Satpol PP, Ombudsman juga menemukan anggota lain dalam setiap transaksi, yakni dari preman, petugas kelurahan, dan petugas kecamatan.
"Transaksinya antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah," kata dia.
Jakarta: Ombudsman RI menyatakan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta melakukan maladministrasi saat menertibkan pedagang kaki lima. Salah satunya, Ombudsman menemukan bukti saat anggota Satpol PP meminta uang saat menertibkan PKL.
Simpulan itu didapat usai Ombudsman melakukan investigasi mandiri di dua pekan pertama November. Ada tujuh lokasi yang diinvestigasi, yakni Pasar Tanah Abang, Stasiun Tebet, Setia Budi, Menara Imperium, Kawasan Jatinegara, Setiabudi Perbanas, dan Stasiun Manggarai.
Investigasi Ombudsman juga dilengkapi bukti video. Video itu lantas diputar saat hasil investigasi dirilis. "Hasil rekomendasi sudah kita serahkan ke Pemprov DKI. Kita berharap ada perubahan," kata Anggota Ombudsman Adrianus Meliala, Jumat, 24 November 2017.
Ada dua video yang diputar Ombudsman. Pertama video soal kesemrawutan lokasi yang dipantau. Video kedua berisi percakapan investigator dengan orang diduga preman dan oknum Satpol PP.
Baca: Satpol PP Ngeluh Kewalahan Ulah PKL
Ombudsman menyatakan punya bukti saat anggota Satpol PP melakukan transaksi dengan PKL. "Transaksi dilakukan agar PKL aman dari razia," kata dia.
Selain Satpol PP, Ombudsman juga menemukan anggota lain dalam setiap transaksi, yakni dari preman, petugas kelurahan, dan petugas kecamatan.
"Transaksinya antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)