Tank Amfibi TNI AL. (Foto:Al Abrar)
Tank Amfibi TNI AL. (Foto:Al Abrar)

Tank Amfibi TNI AL Ini Pernah Bantu Bebaskan Sandera di Somalia

Al Abrar • 06 November 2014 16:22
medcom.id, Jakarta: Pameran industri pertahanan Internasional 2014 "Indo Defence 2014" diramaikan oleh Tank Amfibi milik Angkatan Laut. Sersan Sukur P mengatakan Tank Amfibi BMP-3F adalah salah satu modifikasi BMP-3 yang dirancang untuk pasukan khusus dan Korups marinir yang bertugas operasi militer di wilayah musuh dan pesisir.
 
"Ini dilengkapi dengan tameng alat pemecah ombak," ujar Sukur Kepada Metrotvnews.com, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
 
Tank tersebut memiliki daya manuver berenang yang tinggi dengan kecepatan 10km/jam dengan daya jelajah 600 km. Tank tersebut juga dapat menembak secara akurat di dalam air. Tank dengan nomor lambung 1557 ini pernah diperbantukan ke Somalia pada 2012 lalu, saat pembebasan sandera yang disekap di perbatasan laut Somalia.

"Amfibi ini pernah ke Somalia tahun 2012," tambahnya.
 
Sistem pengendalian tembakan dilengkapi dengan alat pengukur jarak sinar laser, rudal, bidik dengan kamera termal dan dilengkapi dengan alat bidik dan penglihatan dengan alat pengukur jarak sinar laser "sodema".
 
"Sistem ini memungkinkan untuk menandai sasaran jarak jauk dengan jarak andang kurang (low Visibility) siang dan malam," tutupnya.
 
Selain tank amfibi, Indo Defence 2014 juga memajang dua helikopter dari TNI-AD, seperti Bell 412 EP buatan Amerika tahun 2011 dan BO-105. Mekanik Heli Angkut Bell 412, Prajurit Satu (Pratu) Rinto mengatakan, heli angkut dengan kode 5187 itu memiliki daya angkut 800 kilogram dan dapat terbang dengan lincah.
 
"Selain untuk heli angkut, heli dengan dua mesin ini dapat mencapai 20.000 kaki dan juga dapat digunakan untuk mobilitas udara, bantuan tempur serta intai," katanya.
 
Selain itu lanjut Rinto, Heli dari pabrikan Pratt & Witney Canada ini juga telah dilengkapi dengan senjata api pintu atau yang biasa disebut Door Gunner MAG 5.8. Sementara untuk heli tempur BO-105, Kopral Karis mengatakan heli buatan Jerman 1976 itu juga dapat terbang lincah. Selain itu, heli tersebut juga dilengkapi roket di sisi kiri dan kanan, dengan memiliki daya jelajah hingga 50 Kilometer.
 
"Heli ini dengan daerah penugasan Timor Timur, Kalimantan Barat, Aceh dan Papua," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan