medcom.id Jakarta: Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan langsung menghentikan proyek reklamasi pantai utara Jakarta begitu dilantik pada Oktober 2017.
"Kita akan menghentikan reklamasi sebagai salah satu janji kerja kita," ujar Sandi di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis 27 April 2017.
Sandi mengatakan, kebijakan itu diambil sebagai bentuk komitmen keberpihakannya terhadap masyarakat, yakni nelayan. "(Penghentian) reklamasi akan kita bahas setelah 4 Mei nanti," kata Sandi.
Pasangan Anies Baswedan ini juga mengatakan akan menyosialisasi sejumlah program yang sempat dijanjikan saat kampanye begitu selesai dilantik.
Baca: Ahok: Reklamasi Sepenuhnya untuk Rakyat
Sementara itu, di berbagai kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan reklamasi pantai utara tak bisa begitu saja bisa dihentikan. Mengingat, proyek itu juga berkaitan dengan proyek tanggul raksasa yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Jika alasannya untuk menyejahterakan nelayan, Ahok menyatakan proyek reklamasi punya tujuan ke sana. "Reklamasi itu sepenuhnya untuk rakyat kok," kata Ahok, Rabu 12 April 2017.
Menurutnya, seluruh pulau reklamasi akan berdiri dengan sertifikat pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Grafis: MI
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menambahkan reklamasi tak bisa begitu saja dihentikan. Alasannya, ada sejumlah pulau yang sudah memiliki izin prinsip dan izin pelaksanaan. "Reklamasi ini kan sudah ada Keppres-nya sejak zaman pak Harto (Presiden kedua Soeharto, red.)," kata dia.
Baca: Pengamat: Reklamasi Jakarta tak Bisa Dihentikan
Pernyataan senada juga datang dari pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago. Menurutnya, proyek reklamasi pantai utara Jakarta secara politik tidak bisa dihentikan oleh siapa pun pejabat Gubernur DKI Jakarta yang terpilih.
"Karena pembangunannya sudah diputuskan dan direncanakan sejak lama. Proyek itu juga menjadi kebutuhan Ibu Kota Jakarta," kata Pangi, Minggu 9 April 2017.
medcom.id Jakarta: Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan langsung menghentikan proyek reklamasi pantai utara Jakarta begitu dilantik pada Oktober 2017.
"Kita akan menghentikan reklamasi sebagai salah satu janji kerja kita," ujar Sandi di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis 27 April 2017.
Sandi mengatakan, kebijakan itu diambil sebagai bentuk komitmen keberpihakannya terhadap masyarakat, yakni nelayan. "(Penghentian) reklamasi akan kita bahas setelah 4 Mei nanti," kata Sandi.
Pasangan Anies Baswedan ini juga mengatakan akan menyosialisasi sejumlah program yang sempat dijanjikan saat kampanye begitu selesai dilantik.
Baca:
Ahok: Reklamasi Sepenuhnya untuk Rakyat
Sementara itu, di berbagai kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan reklamasi pantai utara tak bisa begitu saja bisa dihentikan. Mengingat, proyek itu juga berkaitan dengan proyek tanggul raksasa yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Jika alasannya untuk menyejahterakan nelayan, Ahok menyatakan proyek reklamasi punya tujuan ke sana. "Reklamasi itu sepenuhnya untuk rakyat kok," kata Ahok, Rabu 12 April 2017.
Menurutnya, seluruh pulau reklamasi akan berdiri dengan sertifikat pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Grafis: MI
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menambahkan reklamasi tak bisa begitu saja dihentikan. Alasannya, ada sejumlah pulau yang sudah memiliki izin prinsip dan izin pelaksanaan. "Reklamasi ini kan sudah ada Keppres-nya sejak zaman pak Harto (Presiden kedua Soeharto, red.)," kata dia.
Baca:
Pengamat: Reklamasi Jakarta tak Bisa Dihentikan
Pernyataan senada juga datang dari pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago. Menurutnya, proyek reklamasi pantai utara Jakarta secara politik tidak bisa dihentikan oleh siapa pun pejabat Gubernur DKI Jakarta yang terpilih.
"Karena pembangunannya sudah diputuskan dan direncanakan sejak lama. Proyek itu juga menjadi kebutuhan Ibu Kota Jakarta," kata Pangi, Minggu 9 April 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)