Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta aktif melakukan tes usap (swab) kepada pedagang di pasar tradisional. Dinkes DKI menemukan 5,5 persen dari sekitar 9.000 pedagang pasar positif covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut pasar dengan pedagang terbukti positif covid-19 ditutup untuk penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi. Penutupan dilakukan dengan dua metode, penutupan seluruh pasar dan penutupan sebagian.
"Misalnya satu blok tempat pedagang yang terpapar covid-19 yang ditutup," ujar dia.
Sementara itu, data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 81 pedagang pasar tradisional di Jakarta positif covid-19 dari hasil tes swab sejak 26 Juni hingga 12 Juli 2020. Ikappi telah meminta semua pihak, khususnya pemda dan pengelola pasar, lebih aktif melakukan edukasi tentang bahaya covid-19.
"Pada kurun waktu bulan juni 2020 kami lihat bahwa ritme peningkatan teridentifikasi lebih tinggi dibanding bulan bulan sebelumnya. Padahal protokol kesehatan terus di galakkan di pasar-pasar," kata Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan.
Ikappi terus menerima informasi soal ketidakpercayaan publik terhadap bahaya covid-19. Ini yang menjadi faktor utama peningkatan covid 19 di pasar.
Disinformasi berkembang khususnya di pedagang pasar dan pengunjung. Ikappi berharap edukasi dilakukan secara terus menerus agar penyeberan covid-19 tidak terjadi di pasar tradisional.
"Kedua, mendorong keterlibatan pedagang dalam proses kebijakan yang diambil atau protokol kesehatan yang di lakukan di pasar," tegasnya.
Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta aktif melakukan tes usap (
swab) kepada pedagang di pasar tradisional. Dinkes DKI menemukan 5,5 persen dari sekitar 9.000 pedagang pasar positif covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut pasar dengan pedagang terbukti positif covid-19 ditutup untuk penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi. Penutupan dilakukan dengan dua metode, penutupan seluruh pasar dan penutupan sebagian.
"Misalnya satu blok tempat pedagang yang terpapar covid-19 yang ditutup," ujar dia.
Sementara itu, data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 81 pedagang pasar tradisional di Jakarta positif covid-19 dari hasil tes
swab sejak 26 Juni hingga 12 Juli 2020. Ikappi telah meminta semua pihak, khususnya pemda dan pengelola pasar, lebih aktif melakukan edukasi tentang bahaya covid-19.
"Pada kurun waktu bulan juni 2020 kami lihat bahwa ritme peningkatan teridentifikasi lebih tinggi dibanding bulan bulan sebelumnya. Padahal protokol kesehatan terus di galakkan di pasar-pasar," kata Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan.
Ikappi terus menerima informasi soal ketidakpercayaan publik terhadap bahaya covid-19. Ini yang menjadi faktor utama peningkatan covid 19 di pasar.
Disinformasi berkembang khususnya di pedagang pasar dan pengunjung. Ikappi berharap edukasi dilakukan secara terus menerus agar penyeberan covid-19 tidak terjadi di pasar tradisional.
"Kedua, mendorong keterlibatan pedagang dalam proses kebijakan yang diambil atau protokol kesehatan yang di lakukan di pasar," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)