medcom.id, Jakarta: Aktivitas truk pembuang sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, berangsur normal. Tidak ada lagi penumpukan truk menjelang pintu masuk tempat sampah jumbo itu.
Pantauan Metrotvnews.com, truk sampah mulai terseber ke empat titik pembuangan. Sehari sebelumnya truk hanya menumpuk di Zona I.
"Sudah mulai normal. Enggak kayak kemarin, parah. Saya dari pagi sampai pulang sore," kata Salim, sopir truk sampah, kepada Metrotvnews.com, di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (22/7/2016).
Aktivitas pembuangan sampah normal karena alat berat, seperti eskavator, buldozer, dan wee loader, milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah beroperasi. Alat berat mulai beroperasi pukul 20.00 WIB. "Ada 15 eskavator, tiga wee loader, dan enam buldozer," kata Arif Hidayat, pengawas titik buang TPST Bantar Gebang.
Truk di Bantar Gebang--Antara/Halidz Mubarak.
Sampai dengan pukul 12.00, jumlah truk sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang sebanyak 579 unit. Biasanya truk sampah yang masuk 1.200 unit.
"Kalau kemarin cuma 400 truk. Belum normal, jadi truk yang di Jakarta ditahan," kata Ari, pengawas kontrol timbang TPST Bantar Gebang.
Antrean truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat mengular sejak sekitar 800 meter sebelum masuk TPST Bantar Gebang, Kamis 21 Juli.
Menurut para sopir truk, antrean terjadi akibat tempat pembuangan sampah yang digunakan dalam masa peralihan pengelolaan masih minim. Akibatnya, mereka harus menunggu cukup lama untuk mendapat giliran membuang sampah.
Seperti diketahui, Pemprov DKI resmi memutus kontrak kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang PT Godang Tua Jaya (jo) PT Navigat Organic Energy Indonesia per Selasa, 19 Juli lalu. DKI akan mengelola sendiri sampah mereka di Bantar Gebang.
Kendati demikian, Dinas Kebersihan DKI akan memberi waktu selama 60 hari kepada PT GTJ jo PT NOEI untuk mengemasi alat berat mereka. Pada saat yang sama, Pemprov DKI memasukkan sejumlah alat berat pengganti untuk mengambil alih pengelolaan.
medcom.id, Jakarta: Aktivitas truk pembuang sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, berangsur normal. Tidak ada lagi penumpukan truk menjelang pintu masuk tempat sampah jumbo itu.
Pantauan Metrotvnews.com, truk sampah mulai terseber ke empat titik pembuangan. Sehari sebelumnya truk hanya menumpuk di Zona I.
"Sudah mulai normal. Enggak kayak kemarin, parah. Saya dari pagi sampai pulang sore," kata Salim, sopir truk sampah, kepada
Metrotvnews.com, di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (22/7/2016).
Aktivitas pembuangan sampah normal karena alat berat, seperti eskavator, buldozer, dan wee loader, milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah beroperasi. Alat berat mulai beroperasi pukul 20.00 WIB. "Ada 15 eskavator, tiga wee loader, dan enam buldozer," kata Arif Hidayat, pengawas titik buang TPST Bantar Gebang.
Truk di Bantar Gebang--Antara/Halidz Mubarak.
Sampai dengan pukul 12.00, jumlah truk sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang sebanyak 579 unit. Biasanya truk sampah yang masuk 1.200 unit.
"Kalau kemarin cuma 400 truk. Belum normal, jadi truk yang di Jakarta ditahan," kata Ari, pengawas kontrol timbang TPST Bantar Gebang.
Antrean truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat mengular sejak sekitar 800 meter sebelum masuk TPST Bantar Gebang, Kamis 21 Juli.
Menurut para sopir truk, antrean terjadi akibat tempat pembuangan sampah yang digunakan dalam masa peralihan pengelolaan masih minim. Akibatnya, mereka harus menunggu cukup lama untuk mendapat giliran membuang sampah.
Seperti diketahui, Pemprov DKI resmi memutus kontrak kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang PT Godang Tua Jaya (jo) PT Navigat Organic Energy Indonesia per Selasa, 19 Juli lalu. DKI akan mengelola sendiri sampah mereka di Bantar Gebang.
Kendati demikian, Dinas Kebersihan DKI akan memberi waktu selama 60 hari kepada PT GTJ jo PT NOEI untuk mengemasi alat berat mereka. Pada saat yang sama, Pemprov DKI memasukkan sejumlah alat berat pengganti untuk mengambil alih pengelolaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)