medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahja Purnama mengaku tidak keberatan dengan banyaknya warga pendatang usai Lebaran. Ia memaklumi kondisi Ibu Kota yang selalu jadi tujuan urbanisasi.
"Pendatang tidak masalah, namanya juga Ibu Kota. Tapi kalau tinggal di bangunan liar, kita akan bongkar dan usir," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Ahok menjelaskan, warga yang mengajak saudaranya datang ke Jakarta untuk bekerja punya kewajiban untuk memfasilitasi dan meningkatkan keterampilan.
Bahkan, tahun ini Ahok menyatakan tidak akan menggelar Operasi Yustisi bagi warga pendatang. "Itu (Operasi Yustisi) enggak jalan kayanya. Yang penting, enggak punya uang kita pulangkan," tegasnya.
Ratusan warga baru saja turun dari kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta -- MI/Angga Yuniar
Namun, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi menyatakan akan melakukan Operasi Bina Kependudukan (Biduk) pada H+15 Lebaran. Operasi akan dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta.
"Operasi Binduk digelar sebagai antisipasi arus urbanisasi, agar tertib administrasi," kata Edison.
Menurut Edison, pihaknya akan melakukan pendataan dengan menurunkan petugas untuk mendata ke pihak RT/RW sebelum digelar Operasi Binduk. Pendataan juga akan dilakukan di terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerangkan bahwa pada 2015 ada 70.595 warga daerah yang datang ke Jakarta. Tahun ini, diprediksi ada peningkatan jumlah pendatang hingga 2.000 orang.
"Sebanyak 70 persen pendatang tidak lulus sekolah lanjutan tingkat atas," ucap Djarot.
Para pendatang tersebut biasanya mencari kerja di sektor informal. "Kalau susah, mereka akan menempati trotoar atau sungai," jelas Djarot.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahja Purnama mengaku tidak keberatan dengan banyaknya warga pendatang usai Lebaran. Ia memaklumi kondisi Ibu Kota yang selalu jadi tujuan urbanisasi.
"Pendatang tidak masalah, namanya juga Ibu Kota. Tapi kalau tinggal di bangunan liar, kita akan bongkar dan usir," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Ahok menjelaskan, warga yang mengajak saudaranya datang ke Jakarta untuk bekerja punya kewajiban untuk memfasilitasi dan meningkatkan keterampilan.
Bahkan, tahun ini Ahok menyatakan tidak akan menggelar Operasi Yustisi bagi warga pendatang. "Itu (Operasi Yustisi) enggak jalan kayanya. Yang penting, enggak punya uang kita pulangkan," tegasnya.
Ratusan warga baru saja turun dari kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta -- MI/Angga Yuniar
Namun, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi menyatakan akan melakukan Operasi Bina Kependudukan (Biduk) pada H+15 Lebaran. Operasi akan dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta.
"Operasi Binduk digelar sebagai antisipasi arus urbanisasi, agar tertib administrasi," kata Edison.
Menurut Edison, pihaknya akan melakukan pendataan dengan menurunkan petugas untuk mendata ke pihak RT/RW sebelum digelar Operasi Binduk. Pendataan juga akan dilakukan di terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerangkan bahwa pada 2015 ada 70.595 warga daerah yang datang ke Jakarta. Tahun ini, diprediksi ada peningkatan jumlah pendatang hingga 2.000 orang.
"Sebanyak 70 persen pendatang tidak lulus sekolah lanjutan tingkat atas," ucap Djarot.
Para pendatang tersebut biasanya mencari kerja di sektor informal. "Kalau susah, mereka akan menempati trotoar atau sungai," jelas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)