Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan alasan menunjuk Tuhiyat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Moda Raya Terpadu (MRT). Tuhiyat dianggap memahami proyek tersebut.
"Pertama kan Pak Tuhiyat ditunjuk sebagai Dirut itu kan tentu beliau dari sejak awal berdirinya MRT sudah paham," ujar Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.
Heru meyakini Tuhiyat mampu memperlancar pembangunan jalur MRT pada fase selanjutnya. Saat ini, proyek MRT fokus pembangunan fase 2 sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Ancol Barat.
Heru menjelaskan Tuhiyat merupakan bekas Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Tuhiyat dianggap memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, terutama dengan Kementerian Perhubungan.
"Pak Tuhiyat lebih tau detailnya dari awal jadi sehingga bisa lebih cepat runningnya," jelasnya.
Di samping itu, Heru menampik Dirut MRT sebelumnya, M Aprindy tidak berkompeten. Mengingat, masa jabatan Aprindy baru seumur jagung, tepatnya baru memimpin MRT pada Juli 2022.
"Enggak, semua bagus-bagus," jelasnya.
Sementara itu, pelakasana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Fitria Rahadiani, menyampaikan penggantian Direktur Utama dan jajaran Dewan Komisaris pada PT MRT Jakarta (Perseroda) bagian dari upaya penyegaran.
“Bapak Tuhiyat yang memiliki pengalaman dalam bidang corporate financing (keuangan perusahaan), diharapkan dapat memperkuat proses kooordinasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Bappenas, dan Kementerian Keuangan, serta para stakeholders PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam upaya pemenuhan pendanaan fase-fase berikutnya,” ungkapnya di Balai Kota Jakarta, pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Jakarta: Penjabat (Pj)
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan alasan menunjuk Tuhiyat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Moda Raya Terpadu (MRT). Tuhiyat dianggap memahami proyek tersebut.
"Pertama kan Pak Tuhiyat ditunjuk sebagai Dirut itu kan tentu beliau dari sejak awal berdirinya
MRT sudah paham," ujar Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.
Heru meyakini Tuhiyat mampu memperlancar pembangunan jalur MRT pada fase selanjutnya. Saat ini, proyek MRT fokus pembangunan fase 2 sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Ancol Barat.
Heru menjelaskan Tuhiyat merupakan bekas Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (
MITJ). Tuhiyat dianggap memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, terutama dengan Kementerian Perhubungan.
"Pak Tuhiyat lebih tau detailnya dari awal jadi sehingga bisa lebih cepat runningnya," jelasnya.
Di samping itu, Heru menampik Dirut MRT sebelumnya, M Aprindy tidak berkompeten. Mengingat, masa jabatan Aprindy baru seumur jagung, tepatnya baru memimpin MRT pada Juli 2022.
"Enggak, semua bagus-bagus," jelasnya.
Sementara itu, pelakasana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Fitria Rahadiani, menyampaikan penggantian Direktur Utama dan jajaran Dewan Komisaris pada PT MRT Jakarta (Perseroda) bagian dari upaya penyegaran.
“Bapak Tuhiyat yang memiliki pengalaman dalam bidang corporate financing (keuangan perusahaan), diharapkan dapat memperkuat proses kooordinasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Bappenas, dan Kementerian Keuangan, serta para stakeholders PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam upaya pemenuhan pendanaan fase-fase berikutnya,” ungkapnya di Balai Kota Jakarta, pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)