Jakarta: Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombespol Komarudin menyebut pelaku begal yang menewaskan seorang pemotor di Universitas Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat merupakan jaringan baru.
"Pelaku begal yang di Yarsi masuk dalam jaringan baru. Kami punya data kelompok-kelompok begal dan mereka itu belum masuk datanya di kita," ucap Komarudin saat dihubungi, Jumat 20 Januari 2023.
Komarudin menjelaskan meski masih dalam kategori jaringan begal baru, para pelaku sudah memiliki pembagian tugas yang terstruktur. Dia juga menyebut enam pelaku yang masih DPO masih dalam tahap pengejaran.
"Tugasnya ada yang menjual. Ketika motor sudah dapat ada yang bertugas membawa motor, kemudian langsung diserahkan kepada seseorang, ini kan masih menurut pengakuan dari dua orang yang sudah kita amankan," ungkapnya.
Dia mengatakan dua pelaku yang telah ditangkap mengaku baru pertama kali menjalankan aksi begal tersebut. Namun, Komarudin menegaskan pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.
"Kalau pengakuan tersangka baru sekali, nanti kita kembangkan setelah semua dapat (ketangkap)," ucapnya.
Sebelumnya, mayat laki-laki dengan luka tusuk di bagian dada dan pinggang ditemukan di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada pukul 00.30 WIB, Sabtu, 31 Desember 2022.
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Saragih mengatakan mayat itu diduga korban begal. "Pasalnya motor jenis Nmax yang biasa digunakan korban raib serta satu handphone lainnya ikut diambil," ucap Bernard saat dihubungi Medcom.id, Senin, 2 Januari 2023.
Bernard mengungkap pihaknya telah mendapati identitas korban, yakni KSD. Korban, kata dia, beralamat di Jalan Swasembada Barat 8, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kalau di Tanjung Priok itu korban mengontrak. Alamat di KTP merupakan warga Tambak RT 06 RT 01, Kelurahan Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak Kota, Banyumas, Jawa Tengah," ungkap dia.
Jakarta:
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombespol Komarudin menyebut
pelaku begal yang menewaskan seorang pemotor di Universitas Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat merupakan jaringan baru.
"Pelaku begal yang di Yarsi masuk dalam jaringan baru. Kami punya data kelompok-kelompok begal dan mereka itu belum masuk datanya di kita," ucap Komarudin saat dihubungi, Jumat 20 Januari 2023.
Komarudin menjelaskan meski masih dalam kategori jaringan begal baru, para pelaku sudah memiliki pembagian tugas yang terstruktur. Dia juga menyebut enam pelaku yang masih DPO masih dalam tahap pengejaran.
"Tugasnya ada yang menjual. Ketika motor sudah dapat ada yang bertugas membawa motor, kemudian langsung diserahkan kepada seseorang, ini kan masih menurut pengakuan dari dua orang yang sudah kita amankan," ungkapnya.
Dia mengatakan dua pelaku yang telah ditangkap mengaku baru pertama kali menjalankan
aksi begal tersebut. Namun, Komarudin menegaskan pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.
"Kalau pengakuan tersangka baru sekali, nanti kita kembangkan setelah semua dapat (ketangkap)," ucapnya.
Sebelumnya, mayat laki-laki dengan luka tusuk di bagian dada dan pinggang ditemukan di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih,
Jakarta Pusat, pada pukul 00.30 WIB, Sabtu, 31 Desember 2022.
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Saragih mengatakan mayat itu diduga korban begal. "Pasalnya motor jenis Nmax yang biasa digunakan korban raib serta satu
handphone lainnya ikut diambil," ucap Bernard saat dihubungi
Medcom.id, Senin, 2 Januari 2023.
Bernard mengungkap pihaknya telah mendapati identitas korban, yakni KSD. Korban, kata dia, beralamat di Jalan Swasembada Barat 8, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kalau di Tanjung Priok itu korban mengontrak. Alamat di KTP merupakan warga Tambak RT 06 RT 01, Kelurahan Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak Kota, Banyumas, Jawa Tengah," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)