medcom.id, Jakarta: Banjir membawa rezeki bagi sebagian warga Jakarta. Misalnya Fajar, yang menyediakan gerobak untuk mengangkut sepeda motor. Sehingga pengguna jalan tetap dapat menerobos banjir tanpa khawatir sepeda motornya mogok.
Dari pantauan Metrotvnews.com, Selasa (10/2/2015) pagi, satu per satu pengendara menyewa gerobak yang didorong Fajar dan seorang temannya, Jo. Mereka beroperasi dari kawasan Green Garden, Jakarta Barat (Jakbar) hingga Jalan Daan Mogot.
Fajar memasang tarif Rp50 ribu untuk satu sepeda motor. Kemudian, ia akan mendorong gerobak itu ke tujuan para pengguna jasanya.
"Baru turun hari ini. Sampai siang ini sih baru dapat Rp200 ribuan," aku Fajar di sela-sela istirahatnya mendorong gerobak.
Pria berusia 25 tahun itu mengaku kegiatan itu dapat menambah penghasilan hariannya. Ia mengaku menekuni profesi dadakan itu sejak 2012.
"Waktu banjir 2012, saya pernah dapat Rp500 ribu sehari," kisahnya.
Ia mengaku tak masalah berbasah-basah ria mengarungi banjir. Ia menganggap upah Rp50 ribu per sepeda motor itu setimpal dengan tetesan keringat saat dirinya mendorong gerobak.
Namun tak semua pengguna jalan mau memanfaatkan fasilitas berbayar dadakan itu. Misalnya sepasang suami istri yang hendak pulang ke rumahnya di sekitaran Green Garden. Alasannya, tarifnya mahal.
"Waduh mahal banget. Mending nunggu surut," ujar seorang pria yang sedang membawa sepeda motor dan di-iyakan istrinya yang tengah membawa sayuran.
(foto: Metrotvnews.com/Willy Haryono)
Sementara itu, banjir yang merendam kawasan Green Garden mencapai ketinggian hingga 1,5 Meter. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakbar pun menerjunkan unit khusus Rescue Satpol PP untuk menangani banjir.
"Unit khusus ini untuk menangani hal-hal darurat seperti banjir," ujar Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakbar Lamsar Nainggolan saat memantau anak buahnya di Green Garden.
(Foto: Metrotvnews.com/Willy Haryono)
Satpol PP, katanya, menurunkan enam perahu karet untuk mengevakuasi warga di kawasan Green Garden. Lima perahu sedang digunakan sedangkan satu lainnya disiagakan sebagai cadangan.
Lamsar mengakui banjir terparah terjadi di Blok F dan M Kompleks Green Garden. Namun semua penghuni sudah diungsikan.
(Foto: Metrotvnews.com/ Willy Haryono)
Satpol PP pun mendapat bantuan evakuasi dari Indovision, sebuah perusahaan yang berkantor di Green Garden. Perusahaan itu menyiagakan dua truk berkapasitas 30 penumpang untuk mengevakuasi warga.
Menurut Lamsar, nanti malam Satpol PP dan PMI akan membangun dua posko pengungsian. Satu di antaranya di kawasan Pintu Air Kedoya Selatan dan satu lagi di Gereja Santo Maryam Kedoya. Bila ada warga yang hendak mengungsi, Lamsar menyarankan mereka mendatangi dua posko tersebut.
medcom.id, Jakarta: Banjir membawa rezeki bagi sebagian warga Jakarta. Misalnya Fajar, yang menyediakan gerobak untuk mengangkut sepeda motor. Sehingga pengguna jalan tetap dapat menerobos banjir tanpa khawatir sepeda motornya mogok.
Dari pantauan
Metrotvnews.com, Selasa (10/2/2015) pagi, satu per satu pengendara menyewa gerobak yang didorong Fajar dan seorang temannya, Jo. Mereka beroperasi dari kawasan Green Garden, Jakarta Barat (Jakbar) hingga Jalan Daan Mogot.
Fajar memasang tarif Rp50 ribu untuk satu sepeda motor. Kemudian, ia akan mendorong gerobak itu ke tujuan para pengguna jasanya.
"Baru turun hari ini. Sampai siang ini sih baru dapat Rp200 ribuan," aku Fajar di sela-sela istirahatnya mendorong gerobak.
Pria berusia 25 tahun itu mengaku kegiatan itu dapat menambah penghasilan hariannya. Ia mengaku menekuni profesi dadakan itu sejak 2012.
"Waktu banjir 2012, saya pernah dapat Rp500 ribu sehari," kisahnya.
Ia mengaku tak masalah berbasah-basah ria mengarungi banjir. Ia menganggap upah Rp50 ribu per sepeda motor itu setimpal dengan tetesan keringat saat dirinya mendorong gerobak.
Namun tak semua pengguna jalan mau memanfaatkan fasilitas berbayar dadakan itu. Misalnya sepasang suami istri yang hendak pulang ke rumahnya di sekitaran Green Garden. Alasannya, tarifnya mahal.
"Waduh mahal banget. Mending nunggu surut," ujar seorang pria yang sedang membawa sepeda motor dan di-iyakan istrinya yang tengah membawa sayuran.
(foto: Metrotvnews.com/Willy Haryono)
Sementara itu, banjir yang merendam kawasan Green Garden mencapai ketinggian hingga 1,5 Meter. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakbar pun menerjunkan unit khusus Rescue Satpol PP untuk menangani banjir.
"Unit khusus ini untuk menangani hal-hal darurat seperti banjir," ujar Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakbar Lamsar Nainggolan saat memantau anak buahnya di Green Garden.
(Foto: Metrotvnews.com/Willy Haryono)
Satpol PP, katanya, menurunkan enam perahu karet untuk mengevakuasi warga di kawasan Green Garden. Lima perahu sedang digunakan sedangkan satu lainnya disiagakan sebagai cadangan.
Lamsar mengakui banjir terparah terjadi di Blok F dan M Kompleks Green Garden. Namun semua penghuni sudah diungsikan.
(Foto: Metrotvnews.com/ Willy Haryono)
Satpol PP pun mendapat bantuan evakuasi dari Indovision, sebuah perusahaan yang berkantor di Green Garden. Perusahaan itu menyiagakan dua truk berkapasitas 30 penumpang untuk mengevakuasi warga.
Menurut Lamsar, nanti malam Satpol PP dan PMI akan membangun dua posko pengungsian. Satu di antaranya di kawasan Pintu Air Kedoya Selatan dan satu lagi di Gereja Santo Maryam Kedoya. Bila ada warga yang hendak mengungsi, Lamsar menyarankan mereka mendatangi dua posko tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)