Kapolri Jenderal Badrodin Haiti--Foto: Antara/Renos Esnir
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti--Foto: Antara/Renos Esnir

Penggusuran Kampung Pulo Rusuh, Ini Komentar Kapolri

Desi Angriani • 20 Agustus 2015 17:30
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, penggusuran warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, terpaksa menggunakan kekerasan karena warga melakukan perlawanan.
 
"Arahannya kalau bisa dinegosiasi, negosiasi. Kalau tidak bisa ya lakukan tindakan hukum," kata Badrodin di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
 
Ia menegaskan, relokasi dilakukan untuk membebaskan kawasan Kampung Pulo dari banjir. Lagi pula tanah tersebut milik negara. Warga yang tinggal di Kampung Pulo harus pindah ke rusun yang sudah disediakan.

"Tanah itu milik Pemda. Mereka membangun itu enggak ada izinnya. Sudah disiapkan rumah susun untuk mereka, tapi mereka kalau digusur melakukan perlawanan ya sudah," kata dia.
Penggusuran Kampung Pulo Rusuh, Ini Komentar Kapolri
Warga Kampung Pulo, Jatinegara bentrok dengan aparat Satpol PP karena menolak direlokasi untuk normalisasi Kali Ciliwung,--Foto: MI/Panca Syurkani
 
Seperti diberitakan, relokasi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, berakhir ricuh. Kericuhan pertama di Jalan Jatinegara Barat terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Kericuhan sempat reda. Namun, saat alat berat bergerak mulai merobohkan pemukiman liar di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, warga kembali mengamuk.
 
Polisi dan anggota Satpol PP yang berjumlah sekitar 2.150 personel 'perang' batu dengan ratusan warga. Bukan mundur, warga makin beringas. Bahkan, warga yang berdatangan ke lokasi makin banyak.
 
Polda Metro Jaya menambah kekuatan di Jalan Jatinegara Barat. Water cannon, anggota Sabhara, Brimob, dan polisi antihuru hara dikerahkan ke lokasi bentrok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan