Jakarta: Pandemi virus korona (covid-19) dinilai tidak bisa jadi alasan pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta digelar tertutup. Hal ini dinilai bakal menggerus semangat demokrasi Indonesia.
“Ketika prosesnya tidak transparan, akibatnya demokrasi menyusut. Jadi tidak ada alasan untuk tertutup,” kata Direktur Eksekutif Political and Publik Policy Studies Jerry Massie kepada Medcom.id, Jumat, 3 April 2020.
Jerry mafhum Indonesia tengah menghadapi pandemi covid-19. Namun, dia menilai hal itu bukan jalan buntu bagi transparansi publik.
“Masyarakat perlu juga dapat informasi lewat publikasi media. Kan ada social distance sehingga (media) tidak berkerumun,” ujarnya.
Jerry khawatir masyarakat bakal bergejolak ketika menerima hasil pemilihan melalui rekaman tak langsung. Masyarakat berpotensi meragukan hasil pemilihan.
Selain itu, ada alternatif lain jika DPRD bersikeras menutup proses pemilihan. Proses pemilihan bisa dibuka ke publik dengan menggunakan beragam aplikasi dan teknologi.
Rapat paripurna pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta tetap berjalan pada Senin, 6 Maret 2020. Proses pemilihan bakal tertutup bagi masyarakat.
“Tidak ada (pelibatan jurnalis). Kan dari awal tidak bisa liputan. Sifatnya sama kayak sekarang (pemaparan visi misi cawagub) ini kita tertutup, steril,” kata Ketua Panitia Pemilihan Wagub Farazandi Fidinansyah di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 3 April 2020.
Farazandi berdalih keputusan itu sesuai dengan prosedur tetap (protap). Protap itu, kata dia, telah dibahas dengan pimpinan DPRD. Namun, seluruh proses dapat disaksikan setelah pemilihan selesai.
Jakarta: Pandemi virus korona (covid-19) dinilai tidak bisa jadi alasan pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta digelar tertutup. Hal ini dinilai bakal menggerus semangat demokrasi Indonesia.
“Ketika prosesnya tidak transparan, akibatnya demokrasi menyusut. Jadi tidak ada alasan untuk tertutup,” kata Direktur Eksekutif Political and Publik Policy Studies Jerry Massie kepada
Medcom.id, Jumat, 3 April 2020.
Jerry mafhum Indonesia tengah menghadapi pandemi covid-19. Namun, dia menilai hal itu bukan jalan buntu bagi transparansi publik.
“Masyarakat perlu juga dapat informasi lewat publikasi media. Kan ada
social distance sehingga (media) tidak berkerumun,” ujarnya.
Jerry khawatir masyarakat bakal bergejolak ketika menerima hasil pemilihan melalui rekaman tak langsung. Masyarakat berpotensi meragukan hasil pemilihan.
Selain itu, ada alternatif lain jika DPRD bersikeras menutup proses pemilihan. Proses pemilihan bisa dibuka ke publik dengan menggunakan beragam aplikasi dan teknologi.
Rapat paripurna pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta tetap berjalan pada Senin, 6 Maret 2020. Proses pemilihan bakal tertutup bagi masyarakat.
“Tidak ada (pelibatan jurnalis). Kan dari awal tidak bisa liputan. Sifatnya sama kayak sekarang (pemaparan visi misi cawagub) ini kita tertutup, steril,” kata Ketua Panitia Pemilihan Wagub Farazandi Fidinansyah di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 3 April 2020.
Farazandi berdalih keputusan itu sesuai dengan prosedur tetap (protap). Protap itu, kata dia, telah dibahas dengan pimpinan DPRD. Namun, seluruh proses dapat disaksikan setelah pemilihan selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)