Jakarta: Warga RT 2 dan RT 3 Sabang, Jakarta Pusat, menolak Hotel Max One, di Jalan Agus Salim, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, dijadikan tempat isolasi pasien covid-19 (korona). Warga resah virus menyebar ke permukiman.
Salah seorang perwakilan warga Sabang, Nasatya Danisworo, mengungkapkan warga diundang mendadak terkait fasilitas isolasi Hotel Max One, Jumat, 2 Oktober 2020. Tiba-tiba, hotel telah dijadikan tempat isolasi pada Senin, 5 Oktober 2020.
"Hasilnya warga bergerak. Awalnya kita ajukan keberatan ke gubernur, tapi tidak ditanggapi. Mereka hanya bilang bahwa ini program pemerintah pusat. Kami bersurat lagi ke Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Kemenkes, dan Kemenparekraf," kata Nasatya usai mediasi di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Oktober 2020.
Kemudian warga kembali menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 9 Oktober 2020. Nasatya menyebut warga tidak pernah diminta persetujuan. Terlebih kawasan Sabang merupakan pusat kuliner.
"Ini kan warga bisa takut juga ke daerah Sabang yang terkenal kulinernya," kata dia.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan penggunaan hotel untuk membantu program pemerintah. "Tugas kita memerangi covid-19, ini program nasional. Isolasi di hotel untuk menampung warga miskin, warga yang rumahnya tidak menampung. Kita memfasilitasi, membantu program pemerintah," tutur dia.
Baca: 6 Hotel di Jakpus Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Sementara itu, General Manager Hotel Max One Andita mengaku pihaknya hanya membantu pemerintah. Dia memastikan sudah menjalankan protokol kesehatan.
Pihaknya juga sudah membuat surat pemberitahuan kepada warga. Dia menyebut kelurahan juga telah mengetahui peruntukan Hotel Max One sebagai tempat isolasi.
"Saya begitu dapat surat rujukan, saya ke RT, RW, Camat, Lurah. Artinya saya open. Itu tanggal 18 September ada sekian hotel yang masuk. Jadi jangan bilang baru tahu," kata dia.
Andita menuturkan tak ada karyawan hotel yang pulang ke rumah selama menangani pasien covid-19. Sebanyak 14 karyawan tinggal di hotel.
"Setiap hari kita disinfektan, lobi hotel harus selalu disemprot disinfektan. Makanan untuk pasien diletakan di meja. Kita jalankan sesuai SOP prokes (protokol kesehatan)," ujar dia.
Jakarta: Warga RT 2 dan RT 3 Sabang, Jakarta Pusat, menolak Hotel Max One, di Jalan Agus Salim, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, dijadikan tempat isolasi pasien covid-19 (
korona). Warga resah virus menyebar ke permukiman.
Salah seorang perwakilan warga Sabang, Nasatya Danisworo, mengungkapkan warga diundang mendadak terkait fasilitas isolasi Hotel Max One, Jumat, 2 Oktober 2020. Tiba-tiba, hotel telah dijadikan tempat isolasi pada Senin, 5 Oktober 2020.
"Hasilnya warga bergerak. Awalnya kita ajukan keberatan ke gubernur, tapi tidak ditanggapi. Mereka hanya bilang bahwa ini program pemerintah pusat. Kami bersurat lagi ke Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Kemenkes, dan Kemenparekraf," kata Nasatya usai mediasi di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Oktober 2020.
Kemudian warga kembali menyurati Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan pada 9 Oktober 2020. Nasatya menyebut warga tidak pernah diminta persetujuan. Terlebih kawasan Sabang merupakan pusat kuliner.
"Ini kan warga bisa takut juga ke daerah Sabang yang terkenal kulinernya," kata dia.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan penggunaan hotel untuk membantu program pemerintah. "Tugas kita memerangi covid-19, ini program nasional. Isolasi di hotel untuk menampung warga miskin, warga yang rumahnya tidak menampung. Kita memfasilitasi, membantu program pemerintah," tutur dia.
Baca: 6 Hotel di Jakpus Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Sementara itu, General Manager Hotel Max One Andita mengaku pihaknya hanya membantu pemerintah. Dia memastikan sudah menjalankan
protokol kesehatan.
Pihaknya juga sudah membuat surat pemberitahuan kepada warga. Dia menyebut kelurahan juga telah mengetahui peruntukan Hotel Max One sebagai tempat isolasi.
"Saya begitu dapat surat rujukan, saya ke RT, RW, Camat, Lurah. Artinya saya
open. Itu tanggal 18 September ada sekian hotel yang masuk. Jadi jangan bilang baru tahu," kata dia.
Andita menuturkan tak ada karyawan hotel yang pulang ke rumah selama menangani pasien covid-19. Sebanyak 14 karyawan tinggal di hotel.
"Setiap hari kita disinfektan, lobi hotel harus selalu disemprot disinfektan. Makanan untuk pasien diletakan di meja. Kita jalankan sesuai SOP prokes (protokol kesehatan)," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)